Sunday 31 December 2017

Reting

Menurut saya, keadaan suatu negara bisa dilihat dari etika warga negara berlalu lintas. Jalan raya bagi saya sebuah hutan belantara. Faktor usia, pendidikan, profesi karakternya bisa berbalik arah ketika sudah turun di jalan. Semua bisa bertindak sesukanya, jika luput dari pengawasan dan kesadaran diri menghormati pengguna lain. Saya tidak berharap kepada pemimpin yang konon bisa membenahi negara. Justru perubahan dari diri kita. Minimal dari cara menyalakan reting ketika berkendara.

Keprihatinannya saya terletak pada kebiasaan membully atas kesalahan orang menyalakan reting. Ada prosentase yang disebabkan dari faktor kendaraan, meskipun tidak dominan.

Pengamatan saya sebagai orang awam, dimulai dari indikator reting "speedometer". Khusus sepeda motor kendaraan tahun 2015 ke atas di dominasi letak indikator lampu reting dijadikan 1 bagian berwarna hijau. Kelemahan dari pemusatan indikator tersebut, pengendara lebih sulit mengidentifikasi keberadaan nyala lampu, kanan atau kiri.

Betapapun tidak mengurangi rasa hormat saya kepada para desainer yang lebih berkompeten di bidang otomotif. Tapi saya lebih percaya keadaan tropis di Indonesia terik siang hari antara indikator reting berwarna kuning akan lebih terang dibandingkan dengan warna hijau. Sehingga ada potensi pandangan subyektif pembacaan indikator lampu reting.

Sekedar berbagi pengalaman, saya mempunyai seorang teman, tepatnya ibu-ibu pengguna sepeda motor. Pernah suatu waktu berpapasan di jalan. Ada keunikan asesoris di sepeda motornya. Ketika reting menyala ada suara yang berbunyi "Tiiii....iiiit....iiit...iit" berkali-kali."

Tempo hari saya bertegur sapa dengan beliau, menanyakan perihal alasan tiap berbelok retingnya selalu berbunyi. Jawab beliau, "Suami ku mas, yang pasang alarm biar engga lupa matikan reting tiap habis belok."
Perhatian suami lebih detail. Suaminya percaya kalau perempuan berkendara, lebih mementingkan perasaannya sendiri. Lupa mematikan kran air kamar mandi, anaknya belum makan pun bisa dibawa pergi naik sepeda motor.

"Dari reting bisa membawa Indonesia lebih baik,.....halaah...preeek!"

No comments:

Post a Comment