Saturday 27 May 2017

Makna Kebersamaan Bersepeda

Istilah kumpul bersama ngobrol ngalor ngidul dengan para hobi yang sama tentunya akan lebih menarik dan bahan obrolannya tidak jauh berhubungan dengan hobi tersebut. Apalagi momen hari raya sangat afdhol dijadikan momen kebersamaan merajut silaturahmi saling memaafkan bisa jadi sekaligus menambah pertemanan yang semula berteman di sosial media sekarang bisa bertemu langsung saling mengakrabkan.

Ide tersebut bagi saya adalah anugerah yang luar biasa karena bersepeda bagi saya tidak hanya sehat namun menambah pertemanan hingga sangat akrab. Saya tergolong masih seumuran jagung dibandingkan dengan para goweser (sebutan penghobi sepeda) veteran artinya ada yang sudah menekuni olah raga ini semenjak tahun 80-an  khususnya pada jenis road bike ataupun free style BMX dan mungkin jenis sepeda lainnya yang pengetahuan saya sangat terbatas sekali. Oleh karenanya sebelum lebih jauh lagi dengan penuh kerendahan hati saya mengatakan “Nuwun Sewu...Ngapunten...Permisi...”, para goweser yang lebih duluan mengenyam pengalaman bersepeda semoga keinginan saya sowan mengenal lebih dekat agar bisa terlaksana, meskipun hanya dalam beberapa jam dan mohon waktunya sebentar.

Waktu yang sebentar dari sekian jumlah waktu dalam setahun yang setiap minggunya digunakan bersepeda adalah hal yang harus diluangkan sejenak. Dalam setiap bulan sudah berapa puluh kilometer jarak yang ditempuh diatas kayuhan pedal membuat rasa lelah semakin menjadi serta keringat terus mengucur deras lalu bentuk fisik sehat pun alhamdulillah tercapai adanya. Deskripsi tersebut bagi kita para goweser sudah pernah mengalaminya.

Apa yang akan dicari setelah mendapatkan manfaat dari bersepeda?
Pertanyaan itu sering muncul di benak saya disaat saya telah kembali pulang ke rumah. Di hari yang sama di bagian daerah lain teman-teman kita juga melakukan hal yang sama khususnya di hari libur Jumat dan Minggu. Ada alasan klasik karena hari tersebut  dimana seseorang membutuhkan ruang waktu berhenti sejenak dari aktifitas kebiasaanya bagi pekerja ya bekerja, bagi pelajar ya belajar dan masih banyak alasan hari tersebut ritual bersepeda terus menjamur diberbagai daerah.
                                                                                                                                                                                
Hal yang paling kekinian dan sering dilakukan hanya dengan mengunggah foto hasil gowes seharian ke media sosial. Tentunya bagi saya kebiasaan yang sangat menyenangkan bahkan kalau ada hal-hal yang diluar biasanya menimbulkan kelucuan bahkan sangat ingin sekali mengulangi momen kebersamaan tersebut. Unggahan foto dilihat oleh ribuan anggota komunitas sepeda sehingga ada beberapa yang menekan menu menyukai sebagai simbol bahwa itu sebagai hal yang tentunya menarik untuk dilihat. Dari sekian yang melihat dan bahkan berkomentar tidak semuanya telah mengenal satu sama lain. Kalaupun telah mengerti hanya sekedar tahu tentang nama atau bahkan tidak sama sekali


Lama-lama kebiasaan sering mengunggah foto setelah bersepeda mengalami titik kejenuhan. Meski itu terjadi karena ada beberapa hasil jepretan pose dari teman-teman yang tersimpan dalam memori kamera. Pada akhirnya pekerjaan ini saya lakukan juga. Kalau menggunakan kamera DSLR ukuran foto semakin besar namun kalau cukup pakai kamera pocket bisa lebih irit pengunaan data internet. Masih ada satu keinginan yang mendasar satu satu mengadakan event kumpul bareng goweser se-wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Saya ingin sekali merasakan mereka bisa satu acara berkumpul bersama dalam balutan persaudaraan di momen saling memaafkan lebaran 1438 H, semoga kelak terjadi!

No comments:

Post a Comment