Thursday, 6 April 2017

Tetap Semangat

Sudah dibicarakan oleh penulis sekaliber Pak Budi Maryono bahwa menuangkan ide dalam tulisan akan melewati pada titik jenuh dan terasa sangat bosan. Gambaran ini benar-benar tertuju kepadaku. Sebenarnya ide tersebut tidak akan habis, karena tiap hari adalah pelajaran hidup yang benar-benar sangat indah untuk ditulis. Lantas alasan apa yang menjadi ikhwal penuangan ide itu mencapai titik jenuh?

Pembagian waktu menurutku adalah penyebab utama menulis.  Disamping terhimpit karena alasan pekerjaan, waktu yang tersisa hanya rasa capek mengalahkan kegiatan menulis. Membuka laptop mampu tapi kalau berfikir menuangkan ide sudah tidak bisa berkata lagi. Rasa kantuk pun melanda, sehingga ketika laptop sudah masuk ke sistem windows aku pun terlelap diatas kasur.

Waktu libur kerja bagiku sangat berarti setelah pagi hari digunakan aktifitas lain maka malam harinya bisa membuka kembali halaman blog yang sudah melewati deadline tanggal. Biasanya awal bulan sangat rajin tiap hari posting satu tulisan.  Baru bulan ini sudah tanggal 6 April belum ada satu tulisan yang mengisi halaman depan blog. Belum terlambat masih tertinggal 6 judul tulisan, semoga dimudahkan.

Penyemangat mengisi blog tidak lain hanya aku sendiri. Menghadap laptop menulis apapun yang keluar dari pikiran lalu segelas kopi terus aku coba tenggakkan membasahi kerongkongan. Bahan bakar semangatku yaitu komitmen dari awal. Mengisi blog ibarat mengisi koran harian yang ditulis sendiri, tidak ada editor karena tulisan yang dihasilkan tidak mengikuti pakem penulisan yang ada. Inti dari semua ini hanya sebuah konsisten yang terus digali serta jangan pernah tertinggal dalam satu bulan minimal 20 postingan.

Ternyata target tersebut sangat perngaruh sebagai pengingat kewajiban atas komitmen yang sudah disetujui. Terbayang-bayang kalau satu bulan tidak sampai memenuhi target, sayang sekali karena bulan-bulan sebelumnya sudah stabil. Pertanyaan kembali menghujam “Kalau bulan kemarin sudah mencapai target seharusnya bulan ini bisa lebih, mengapa tidak dimulai?”

Ayo semangat!


No comments:

Post a Comment