Sunday, 23 April 2017

Sampai di Stasiun Gambir

Pagi Jakarta setelah mendengar adzan subuh saat itu pula bisa menginjakan kaki di Stasiun Gambir. Begitu juga penumpang lainnya, karena ini stasiun yang konon hanya kelas eksekutif bisa berhenti. Bangunkarta adalah salah satu nama kereta eksekutif jurusan Surabaya – Jakarta. Keluar dari pintu kereta kaki berjalan menuruni tangga menuju pintu keluar.

Sebelum habis waktu shubuh, sebaiknya  mencari mushola terdekat, “Mas mushola letaknya sebelah mana ya?”, tanyaku kepada petugas keamanan yang helmnya ada tulisan PKD. “Oh, mushola berada di lantai bawah mas silakan!”, jawab beliau sembari patroli matanya sedikit agak kesana kemari.

“Silakan nang kalau mau sholat-sholat dulu saya tak nungguin tasnya di sini”, sontak Bu Wahyu memberikan izin kepada saya menyegerakan sholat. Kesempatan tak ubahnya saya biarkan begitu saja, sepatu buran saya lepas. Tampak jamaah laki-laki telah memadati ruang wudhu meski harus bergantian antri. Mushola kecil bernuansa minimalis waktu shubuh ini cukup memberikan kenyamanan  bagi kaum muslimin.

Agenda selanjutnya bersih-bersih badan karena perjalanan telah membuat suasana ngantuk dan ini sebagai persiapan menuju tempat seminar pelatihan. Bentuk toilet serupa desain minimalis ruang WC berderet bersekat fiber, bebrapa tempat kencing berdiri dan wastafel sangat lekang dari elegan khas bangunan kota metropolitan.

Sesi bergantian jaga tas kembali dilakukan, “Kamu tunggu di sini nang biar aku yang tak ke toilet dulu ya!”, demikian perintah Bu Wahyu sembari meninggalkan ruang tunggu. Jakarta memang sangat kerasa kesibukan masyarakat baik yang baru datang maupun yang sudah berada di sana. Hilir mudik pelancong luar kota sudah berada di stasiun sebelum matahari terbit. Aktifitas masyarakat Jakarta memang luar biasa. Kondisi telah siap segala macam persiapan macak ala eksekutif muda dan Ibu-ibu pejabat bersiap menuju Novotel Gajah Mada tempat pelatihan seminar dilaksanakan.




No comments:

Post a Comment