Friday, 21 April 2017

Berpenampilan Menarik

Dua kata wajib yang tertera disetiap iklan lowongan pekerjaan. Terasa masih hambar karena iklan tersebut tidak ada substansi kriteria pra syarat memasuki dunia kerja.

Maka calon pecari kerja pun membuat aturan kedaulatan subyektif masing-masing. Perempuan yang biasanya pakai daster harus belajar pakai blazer dihiasi blas on dan ubo rampenya. Tak kalah menariknya laki-laki yang semalam nongkrong di angkringan sebelah jembatan, harus "macak" ala James Bond 007, rambutnya wangi pomade dan sepatu kulit singa, totalitas sempurna.

Rangkaian perekrutan dihadapkan oleh kandidat yang dianggap lolos secara akademik maupun psikotes. Sangat fair pada tahap ini, lalu ada yang sangat berat bagi panitia saat menentukan kriteria menarik secara visual. Kembali lagi sebenarnya aturan menarik harus dipertimbangkan.

Maka dari "speak-speak zero" (omong-omong kosong) saat wawancara mulai terlihat bagaimana lentik bulu mata perempuan turut bermain kemudian wangi parfum parisnya...sungguh waow...!

Eitsh...rayuan ala buaya darat laki-laki pun bisa membuat panitia jatuh kepayang melayang-layang. Bisa jadi menggeser laki-laki polos yang sehariannya hanya nyambi angon bebek orang tuanya.

Pada akhirnya visualisasi menjadi nilai lebih dari pacuan persaingan bisnis dan lagi manusia sebagai komoditas aset mesin bernyawa.

Sontak, pada hari ini 21 April semuanya berubah menjadi lebih elegan tradisional. Blangkon dan mukena berkonde memeriahkan akting tahunan yang dianggap menarik di dunia kerja.


Pertanyaan kemudian tersulut, “Kok nggak dari awal bekerja berpenampilan seperti ini?”

No comments:

Post a Comment