Masih
sebagai penikmat kopi, menyapa pagi bergelut para birokrat publik. Lalu
berjaanlah Panembahan Senopati pelayanan masyarakat berplat merah meninggalkan
peraduan kursi hijau bertulis chetose. Badan
tegap bak praja muda yang baru lulus pendidikan tanpa gentar, tegas beridiri
dimuka pengeras suara. Tidak lain kali ini agenda beliau membuka acara
pelatihan.Tambah cakep Panembahan Senopati yang mengenakan baju putih dan
celana hitam ini.
Peserta
sudah berada di hadapan beliau meski ada 3 peserta yakni Sruntul, Srintel dan
Sruntel yang barusan masuk ruangan konon pagi ini disibukkan urusan
anak-anaknya yang pergi ke sekolah. Sruntul memakai pakaian lebih rapi meski
baju bagian belakangnya rada terkoyak oleh pegangan anak laki-lakinya. Kalau
Srintel sudah bangun pagi namun karena jarak rumahnya dengan kantor lumayan
jauh akhirnya terlambat sudah. Lain halnya Sruntel meski bertempat tinggal di
belakang kantor masih saja terlambat, kebaisaannya datang pagi absen terus ngeluyur pergi lagi mengantar putri
princes yang sudah 2 tahun ini masuk Sekolah Dasar.
Pidato
pertamanya Panembahan Senopati mengenai kekuatan disiplin dari agenda pelatihan. Dasar
Sruntul, Srintel dan Sruntel orangnya ndableg
sindiran Panembahan Senopati seperti angin segar yang berhembus nikmat sampai
rambut belakang. “Kalau kita sudah menyepakati atas undangan dimulai jam 08.00
WIB diusahakan dimulai acaranya paling tidak 5 menit sebelum acara sudah berada
di sini”, demikian kata Panembahan Senopati membeberkan keinginannya. Ah...kok
tidak tahu kebiasaan orang Jawa saja bapak ini.
Semakin
melebar saja ini Panembahan Senopati memaparkan tentang birokrasi pemerintahan.
“Bedanya mengatasi masalah di pemeritah dan non pemerintah ibarat ada genting
yang bocor tidak serta merta dapat ditangani harus melewati beberapa jalur
sebagai pertanggungjawaban keuangan”. Hal tersebut berimbas pada lamanya
penanganan masalah dan tidak bisa terselesaikan dalam hitungan 2-3 hari ke
depan. Lalu pertanyaannya, “Bedanya model kepemimpinan Panembahan Senopati sekarang dengan 2 generasi
sebelumnya memimpin pemerintahan pada bagian mana?”, katanya sih sudah berganti
sistem.
No comments:
Post a Comment