Tuesday 27 December 2016

Reading Mode


Sebuah aplikasi yang disematkan pada smartphone berbasis android yang bertujuan untuk meringankan beban pada syaraf mata disaat membaca di layar artikel, e-book atau menjadi mode umum dipakai secara keseluruhan. Selain pengaturan kondisi brightness, disana terdapat  berbagai kontrol filter pencahayaan yang berasal dari layar smartphone. Kontrol pewarnaan yang mendominasi layar juga bisa diatur dalam bentuk warna biru dan merah. Komponen pengaturan tersebut agar cahaya yang masuk ke retina mata tidak berlebihan.

Kecondongan dari pengguna smartphone biasanya terlalu asyik berlama-lama sehingga tak terasa keadaan syaraf mata terus bekerja. Secara fungsi kinerja mata harus diimbangi dengan berkedip, namun karena dihadapkan oleh layar smartphone yang membutuhkan fokus mata secara terus menerus, kegiataan mata dalam berkedip sangat jarang dilakukan. Menurut Sanu (2016), yang meneliti hubungan intensitas penggunaan smartphone dengan adanya keluhan penglihatan yang mengambil 37 responden dari kalangan remaja berusia 15-17 tahun. Menghasilkan data spesifik yang diantaranya sebanyak 34 responden (91%) mengalami keluhan penglihatan dan 3 responden (8,1%) tidak mengalami keluhan penglihatan apapun. Hasil penelitian menunjukkan responden yang intens dalam menggunakan smartphone tiap harinya mengalami keluhan penglihatan.

Pemaparan diatas juga menurut thevisioncouncil.org  juga menyebutkan Digital Eye Strain (DES) atau dikenal juga dengan Computer Vision Syndrom (CVS) adalah rasa ketidaknyamanan secara fisik yang dirasakan oleh mata setelah menghabiskan dua jam atau lebih menatap ke layar digital. Hal ini dikaitkan dengan aktivitas menggunakan perangkat memiliki layar digital dengan jarak pandang dekat dan menengah seperti komputer dekstop, laptop, tablet, smartphone, game player dan sebagainya.

Penyematan aplikasi reading mode sangat mungkin ditujukan untuk mengatur batas kenyamanan masing-masing pengguna smartphone berbasis android. Selain mengurangi jumlah frekuensi penggunaan bersosial media juga dibatasi maka kiranya memperbanyak relaksasi mata setiap kurang satu menit harus berkedip agar syaraf mata juga tidak terlalu tegang. Jarang pandang mata dengan smartphone juga minimal 30 cm jangan terlalu mengambil jarak terlalu dekat. Langkah-langkah tersebut semoga bisa mengurangi efek-efek yang tidak diinginkan atau tidak turut mengantri di optik-optik kacamata yang tiap harinya penggunanya semakin bertambah.
==================================================================
Sumber artikel :
Jurnal Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Adanya Keluhan Penglihatan oleh Kicky  Marina M Sanu (2015) Universitas Negeri Gorontalo

 Definition Digital Eye Strain (DES) www.thevisioncouncil.org  

No comments:

Post a Comment