Praktikum tersebut bagi saya
sangat menyenangkan. Meskipun harus berpanas ria. Rasa antusias itu bisa
membuktikan hipotesis yang pernah dilontarkan oleh Pak Guru.
Saya dan teman-teman pun
bertanya, "Ah...apa benar yang dikatakan Pak Guru, kalau benda ini bisa
membakar selembar kertas di bawah sinar matahari?"
Setelah dibuktikan ternyata
benar adanya. Kertas yang ditaruh dengan jarak 15 cm tersebut dalam hitungan
menit dengan sendirinya bisa terbakar.
Pak Guru kemudian menjelaskan,
"Mengapa kertas itu bisa terbakar?"
Melalui penjelasannya, beliau
menerangkan titik fokus yang dihasilkan antara cahaya matahari dengan lup bisa
menimbulkan energi panas. Apabila dilakukan secara terus menerus bisa membakar
media yang berada di bawahnya.
Ternyata jenis lup juga
bermacam-macam. Di bidang reparasi jam tangan, lup sangat berguna membantu
penglihatan seorang teknisi. Lup tersebut dipasang menempel dekat mata yang
dihubungkan dengan tali melingkar di kepala.
Di daerah saya tinggal, sekitar
tahun 2000-an, ahli reparasi jam tersebut masih ada di sekiran pasar Wiradesa.
Berada di emper trotoar pasar, teknisi jam ini bekerja.
Jika kebetulan saya ke pasar,
saya sering kali memperhatikan muka seriusnya ketika sedang memperbaiki jam
tangan. Mata satu yang dilengkapi dengan lup terus mengutak-atik komponen jam
tangan.
Sampai suatu saat, ahli
reparasi jam tangan itu sedang sibuk melayani pelanggannya. Banyak orderan yang
ditunggu membuat sedikit kerepotan.
Untuk pergi ke toilet terus
diurungkan. Saat ada kesempatan. Beliau bergegas lari menuju toilet. Sedang di
matanya lup masih terpasang belum lepas.
Dari balik toilet, tiba-tiba
terdengar suara orang terjengkang, "Guuubraaak ...Ya Allah ... punyaku kok
jadi bengkak", suara itu agak keras terdengar. Karena merasa terjadi
kekhawatiran pelanggan pun berdatangan ke toilet tapi tak lama kemudian melihat
lup masih terpasang, mereka tertawa terbahak-bahak, "Dasar sampeyan kui
rodo gemblung".
No comments:
Post a Comment