Salam
hangat untuk beliau, Bapak Priadji Kusnadi seorang pembuat lukisan siluet di
acara Pas Mantab bareng Mas Andre dan Mas Sule. Bapak yang sering disapa Pak
Pri ini, ternyata sudah melanglang buana ke luar negeri karena keunikan
karyanya.
Nilai
keunikannya disini. Pengunjung dilukis menggunakan kertas hitam yang digunting
tanpa menggunakan sketsa. Oleh sebab itu para pengagum karyanya rela antri demi
mendapatkan lukisan siluetnya.
Setiap
nonton acara Pas Mantab, yang saya tunggu justru hasil karya Pak Pri. Biasanya
beliau membuat lukisan siluet para bintang tamu selama acara berlangsung.
"Jian...pik
tenan hasil siluete, maraki pengin wae", gumam saya dalam hati.
Ketika
acara akan selesai lukisan siluet diberikan sebagai cindera mata. Tak jarang
para bintang tamu tersebut begitu takjub dan bahagia melihat lukisannya.
Memanfaatkan
kemajuan teknologi android, teknik lukisan siluet bisa diperoleh secara
sederhana. Saya telah mencoba membuktikan. Menggunakan mode siluet ternyata
begitu mudahnya tanpa harus repot menggunakan aplikasi yang terbenam di
komputer. Meskipun ini jauh dari sebuah unsur seni. Menurut saya cara ini cukup
untuk mengobati kerinduan karya asli dari Pak Pri.
Bayangan
yang ditampilkan dalam lukisan siluet justru yang terkesan dominan. Sedang
berkas cahaya yang tampak di belakang obyek lukisan dibuat secerah mungkin agar
bayangannya semakin tegas. Dari sini lukisan siluet bagi saya mempunyai pesan
"unggah-ungguh" yang mungkin bisa bermanfaat.
Sifat
bayangan itu bersifat gelap. Bisa berarti bahwa setiap manusia itu mempunyai
sisi kesalahan dan kekurangan. Seringnya menyangkut hal ini manusia lupa.
Kesadaran "biso rumongso" dalam falsafah Jawa sangat ditekankan
sebagai titik "warning" penghitung mawas diri.
Baik
lukisan maupun foto siluet bagi saya mengesankan baik secara aspek fotografi
maupun pesan-pesan yang tersembunyi.
Pekalongan,
22 Januari 2018.
No comments:
Post a Comment