Wednesday, 31 January 2018

Sugih Tanpo Bondo

Energi terberat manusia itu bisa terjadi ketika harus merasakan kebahagiaan, atas keberhasilan orang lain. Tentang harta, rumah, kendaraan, perkebunan, istri cantik serta anak-anak yang telah berhasil dalam keluarganya. Energi itu terlalu banyak terbuang memikirkan bagaimana harus bisa meniru atas keberhasilan itu, lalu memperjuangkan.

Dunia ini terus membuat manusia berjalan linear atas segala macam usaha. Tenaga, pikiran, tangan serta kaki terus diperdayakan. Perputaran waktu itu menghasilkan. Jika usaha itu dirasa masih kurang. Lalu diusahakannya kembali agar semakin bertambah.

Kemudian manusia itu terlanjur tenggelam dan pada akhirnya lupa. Ternyata masih ada sebuah tempat yang dahulu bersih tertata rapi oleh Tuhan, kini telah berubah. Atas usahanya itu kini terasa semakin kotor. Tidak pernah terurus kembali.

Tempat itu bernama hati.
Hati yang semakin keras untuk berbahagia. Hati itu masih miskin dan enggan untuk bisa tersenyum lalu berkata, "Aku bersyukur telah diizinkan Tuhan. Melihat kebahagiaan hartamu hari ini, aku sungguh sudah bahagia".

No comments:

Post a Comment