Saturday, 22 December 2018

Anyer 10 Maret

Gang Potlot dan Pantai Anyer seperti dua tempat yang tidak bisa dipisahkan dalam grup musik Slank. Penjiwaan karakter Kaka vokalis Slank paling terasa yaitu pada lagu yang berjudul Anyer 10 Maret.
Lahirnya lagu tersebut mewakili kesedihan Kaka semenjak ibunya wafat pada kelas 2 Sekolah Dasar. Mulai itu, Kaka ikut bersama kerabatnya Denny di Kebon Sirih. Namun, keadaan tersebut tidak berlangsung lama. Bunda Iffet Sidharta (ibunya Bim-bim) yang masih kerabat dekatnya akhirnya mengajak Kaka untuk hidup bersama dalam naungan rumah sekaligus markas besar Slank, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Bakat usil Kaka dari kecil suka mencorat-coret tembok, kertas, meja dan benda di sekitar membuat Bunda Iffet ingin mengirimnya ke Bali untuk sekedar belajar sekolah melukis. Keingingan tersebut tidak sempat terjadi, karena Bim-bim yang masih sepupu Kaka menawarinya main musik dan resmilah Kaka menjadi sang vokalis Slank.

Hiruk pikuk kehidupan kota besar Jakarta membuat diri Kaka mencari identitas semenjak masa menjelang remaja. Kenakalan tersebut pernah diselaminya hingga dipenghujung tahun 2000 keadaannya membaik dalam proses rehabilitasi yang sangat panjang dengan pendekatan perhatian keluarga.

Ada nilai histori dari masa kecil Kaka. Di saat teman-temannya bercengkrama menikmati dekapan kasih sayang seorang ibu, Kaka tidak bisa merasakan hal serupa. Saat balita pun Kaka sudah belajar tanpa orang tuanya. Kesepian perhatian tersebut merenggut jiwanya. Beruntung dalam belaiaan kasih sayang Bunda Iffet, seorang Kaka kecil berhasil hidup rukun bersama sepupunya yaitu Bim-bim hingga sekarang.

Setiap Kaka ulang tahun, ia selalu rindu akan kehadiran ibunya. Di tepi pantai Anyer Kaka sering menikmati kesendiriannya. Hingga pada tanggal 10 Maret 1991  bebarengan ulang tahunnya Kaka merasakan kesedihan yang memuncak. Antara masalah asmara dengan rasa rindu kepada ibu Kaka bersama dengan Bim-bim menciptakan lagu Anyer 10 Maret.

Kaka sering memberikan pesan kepada Slankers ketika manggung. Sebelum membawakan lagu Anyer 10 Maret Kaka biasanya mengajak komunikasi langsung. "Di saat Gue bisa berada bersama kalian. Ada rasa kesedihan yang mungkin engga bisa kalian rasain. Elu sepatutnya lebih seneng, bisa punya nyokap dan bokap di rumah. Sampai sekarang Gue masih rindu, masih kangen sama nyokap Gue", suasana konser dari riuh berbah lebih tenang dan adem saat Kaka mencurahkan keadaaan hatinya di atas panggung bersama kedua matanya yang berkaca-kaca.
"Tanpa dirimu (ibu) dekat di sisiku. Aku bagai ikan tanpa air" (03.30)
"Tanpa dirimu (ibu) ada di mataku. Aku bagai hiu tanpa taring" (03.40)
"Tanpa dirimu (ibu) dekat di pelukku. Aku bagai pantai tanpa lautan...Kembali lah kasih (ibu)... (03.58)
Bersamaan dengan Hari Ibu, kini Anyer pun sedang berduka.
Innna lillahi wa inna ilaihi rojiun

No comments:

Post a Comment