Monday, 31 December 2018

Blekupon

Mendengar istilah ini sepertinya Javanese sentris banget. Mungkin anak milenial jika ditanya apa itu blekupon?akan mengalami stagnasi 3gp yaitu gagal pengertian, gagal pengetahuan dan gagal paham. Mendengarpun bisa jadi baru kali ini apalagi untuk memahami, repot dan kurang Jawani, apakah ini benar?diiyani saja biar cepat.

Blekupon tidak jauh dari rangkaian permainan layang-layang. Orang Jawa biasanya menyebutnya dengan layangan. Memahami lebih lanjut tentang blekupon, alangkah lebih gayengnya kita bersama-sama mengenal terlebih dahulu main layangan.

Musim layangan biasanya terjadi menjelang panen padi hingga akhir panen. Model layanganpun berbeda. Pada awal musim model layangan biasa saja yang tidak ada hiasannya. Namun, mendekati akhir panen biasanya berganti model menjadi layangan hias berbentuk ular, ikan, kupu dan bahkan seperhero seperti superman.

Model layangan Sesekan biasanya menjadi penggugah awal mulainya musim layangan. Karakteristik layangan Sesekan yaitu pada bagian tulang bagian bawah lebih tipis sehingga apabila dimainkan akan berbunyi "esek-esek". Jenis layangan ini biasanya lebih mahal karena material kertas pun menggunakan kertas dengan kualitas bagus.

Model layangan berikutnya adalah layangan Pethekan yang muncul jika sudah banyak sangkutan. Istilah sangkutan berarti sudah banyak adu layangan dimana yang menjadi pemenangnya senarnya masih bertahan dan yang kalah maka otomatis layangan akan terputus dari senarnya. Layangan Pethekan mempunyai ciri khas yaitu bagian sayap lebih lebar dari badan layangannya.

Cara memainkan layangan sangat mudah. Awalnya harus mengerti arah angin. Kalau susah menentukan angin, maka naikkan layangan dan ikuti kemana arah layangan itu bisa naik. Apabila sudah bisa melayang pertanda bahwa layangan sudah masuk dalam terpaan angin. 

Ada beberapa istilah Jawa cara menggerakkan layangan diantaranya perik, kotrek, ambat dan ulur. Perik atau diperike yaitu mengayunkan layangan ke arah bawah kemudian menuju senar pihak lawan. Kotrek atau dikotreke yaitu memutar layangan biasanya bertujuan agar senar bisa sama-sama menggulung ke senar lawan. Ambat atau diampat yaitu menarik senar layangan secara mendadak dalam ritme yang cepat. Sedangkan ulur malah lawannya yaitu membiarkan layangan terbawa angin dengan menambah panjang senar yang digunakan.

Permainan sangkutan ini akan marak apabila dilengkapi kualitas senar yang memadahi. Kualitas senar gelasan yang berasal dari serpihan bahan kaca yang ditumbuk halus lalu dilumuri pada senar plastik agar menambah permainan layangan semakin diminati. Tujuannya agar senar lebih tajam bisa memutus senar lawan. Ada semacam kompetisi adu kualitas senar gelasan dan adu teknik ketika bermain layangan. Keadaan ini di kampung sering diadakan lomba layangan yang hadiahnya cukup menjanjikan. Dari hadiah ayam jago hingga anak kambing (cempe) sebagai penyandang juara pertamanya.

Sebagai penutup rangkaian musim kompetisi layangan maka biasanya ada tradisi musim layangan hias. Modelnya ada yang berbentuk ular, ikan, kupu-kupu dan lainnya. Rangka layangan hias ini lebih sulit karena akan dibentuk sesuai dengan model yang diharapkan. Model ikan misalnya pada bagian ekor berbentuk setengah lingkaran yang bagian diameternya akan diberi ekor dari kertas tipis-tipis yang beraneka warna. Demikian juga dengan model lainnya. Tradisi layangan hias lebih menitikberatkan estetika seni keratifitas pemain layangan dalam membentuk model yang ingin dimainkan hingga para penonton terkesima melihatnya.

Terakhir nih, sebagai bagian pelengkap dari layangan hias yaitu penambahan mainan yang bernama blekupon. Nah, untuk membuat blekupon sama halnya seperti layangan. Yaitu awalnya harus menentukan model. Kupu-kupu atau capung yang sering yaitu model kupu-kupu. Langkah berikutnya yaitu membuat rangka blekupon agar bisa dikaitkan ke dalam senar. Pada rangka bagian sayap dibuat lentur agar sayapnya bisa mengayun ke atas dan ke bawah. Terakhir blekupon dicoba dengan menyetel keseimbangan sayap sebelum dimainkan.

Cara memainkan blekupon sangat mudah. Baiknya dimainkan jika kondisi angin stabil ditandai dengan cara layangan digerakkan ke berbagai arah. Apabila ini telah dicapai maka posisi layangan sebaiknya jangan terlalu tinggi. Namun masih memperhatikan kondisi ketersediaan angin. Seketika itu pasang blekupon dengan menambatkan senar layangan hias ke bagian pengait blekupon. Lalu biarkan senar tersebut diulur hingga blekupon itu naik bersama layangan. Pada ketinggian puncak maka manuferkan layangan hias bergerak ke berbagai arah hingga pengait blekupon tersebut bisa terlepas. Apabila blekupon berhasil terlepas maka akan jatuh dan model dari sayap blekupon tersebut bisa naik turun layaknya sebagaimana model yang dibuat. Jika model blekuponya kupu-kupu maka sayapnya akan naik turun hingga biasanya penduduk turut berlari berebut meraihnya.

"Sudah mudeng namanya blekupon?sekarang sampeyan buat kemudian mainkan di android sampeyan. Selamat tinggal mainan tradisional."

No comments:

Post a Comment