Monday, 31 December 2018

Pesan Anak Gembala

Anak gembala dari sisi konsep kultural Jawa yang disebut cah angon, menurut Mas Agus Sulistyo “Cah angon merupakan sebuah konsep kepemimpinan (leadership) kultural Jawa yang unik. Pernah Anda melihat cah angon kerbau berada di depan?pasti berada di bagian belakang. Sementara konsep kepemimpinan modern berada di depan”, papar beliau. Dari sinilah kepemimpinan kultural Jawa lebih ke konsep ngemong atau angon minimal angon selah yaitu mengerti karakter. Bagi cah angon cara pencapaiannya dengan cara penghayatan yaitu mengenal karakter hewan yang di angonnya. Artinya memang jiwa kepemimpinan haruslah mempunyai kelebihan, akan tetapi atas kelebihan tersebut tidak serta merta menghilangkan eksistensi dari sesuatu yang dipimpinnya. Berbeda dengan konsep kepemimpinan moderen yang cenderung berada di depan sehingga menjadi pusat kekuasaan. Hal ini akan muncul dan melahirkan diktator otoratorian perintah yang mengatas nama kekuasaan.

Harmonisasi cah angon yang lekat dengan alam mempunyai peran besar terhadap perilaku (attitude) jiwa kepemimpinannya. Maka cara cah angon dalam menuntun, mengingatkan, memerintah hewan selalu memperhatikan laras yang berarti berjalan berdasarkan dari keinginannya tanpa adanya paksaan. Keadaan tersebut menjadikan cah angon menyadarkan hewan agar mengerti ibrahnya. Dari sini terdapat nilai substansial dari kepemimpinan agar tidak mengedepankan keinginan diri sendiri tapi dirinya memahami betul yang dipimpinnya kemudian bisa mengakomodasi dan mengarahkan sesuai dengan fitrahnya yang kemudian dihormati.

No comments:

Post a Comment