Tidak seperti biasanya halaman mesin
pencarian google menggunakan 2 tokoh pewayangan golek yaitu Semar dan Cepot.
Saya coba mengarahkan kursor kearah tulisan google ada pesan sangat kecil
bertuliskan hari lahir Bapak Asep Sunandar ke-61.
Tentunya saya lebih penasaran mengapa
google memilihnya sebagai ikon google edisi hari ini. Saya mencoba mencari
tentang biografi karya beliau, meskipun bisa di bilang sangat telat, tapi
tidaklah menjadi masalah. Menurut
Wikipedia bahwa Bapak Asep Sunandar
merupakan tokoh maestro wayang golek di Indonesia beliau lahir di Bandung
tanggal 3 September 1955 dan beliau meninggal 31 Maret 2014.
Karya beliau ternyata membawa
tokoh Cepot bisa mendunia karena
penghargaannya. Ditahun 1986 yang belum ada teknologi internet telah menjadi
duta kesenian mewakili Negara Indonesia mengikuti acara kesenian di Amerika
Serikat. Pada tahun 1993, Bapak Asep Sunandar diminta oleh Institut International
De La Marionnette di Charleville, Perancis, sebagai dosen luar biasa selama dua
bulan, dan diberi gelar profesor oleh masyarakat akademis Perancis. Tidak hanya
itu di tahun 1994, beliau mulai pentas di luar negeri, antara lain di: Inggris,
Belanda, Swiss, Perancis, dan Belgia, setelah itu, yakni 1995, ia ,mendapat
penghargaan bintang Satya Lencana Kebudayaan.
Sangat pantaslah google memilihnya
menjadi peringatan lahirnya beliau. Terkenalnya beliau telah mendunia akan
segudang prestasinya. Lalu bagaimanakah dengan generasi sekarang yang dengan
segala fasilitas yang berkembang berbanding luruskah dengan prestasinya atau
sebaliknya? Kalaupun berbanding lurus mungkin hanya beberapa orang yang
berprestasi di masing-masing bidangnya.
PR kita semua yaitu memotivasi diri kita sendiri agari menjadi orang
yang lebih bermanfaat kepada orang lain. Masalah terkenal ataupun tidak, itu
bukan tujuan utamanya. Dari pengalaman Bapak Asep Sunarya telah jelas
membuktikan bahwa dengan ketulusan niat baik maka akan menghasilkan berbagai
karya luar biasa hebatnya. Seakan memiliki kekuatan positif bagi kehidupan di
Indonesia hingga mendunia.
Maka janganlah menjadi benalu bagi
Negara bahkan menjadi perusak moral bagi generasi sekarang ataupun mendatang.
Terus berkarya agar bisa menjadi manusia bermanfaat, Semoga.
No comments:
Post a Comment