Monday, 26 September 2016

Roda Tiga

Cuaca agak mendung disekitaran jalan pantura kiranya hujan sebentar lagi akan turun. Rahmat serta karuinia-Nya akan segera datang. Tidak begitu cepat dua roda ini melaju, di depan terlihat bapak muda sedang naik sepeda Jepang khas orang Pekalongan. Aku berusaha menyalip disampingnya, kulihat wajahnya terlalu capek dengan aktifitas bekerja. Kulitnya yang tidak berwarna sawo matang agak legam tersilau hasil kelenjar keringat. Sangat berbeda sekali semangat mengayuh sepeda seakan bergegas memberikan sesuatu kepada anaknya.

Kasih sayang bapak kepada anaknya begitu kentara dari perjuangan saat bekerja. Penampilannya begitu sederhana hanya menggunakan kaos oblong berwarna hitam, bercelana pendek lalu diatas kepalanya ada topi yang melindungi dari sengatan matahari. Agaknya beliau baru membelikan sepeda untuk anaknya sebagai bukti kasih sayangnya. Semakin aku mendekat dari belakang sepeda roda tiga itu tidak ada sesuatu yang menandakan  barang tersebut baru. Praduga serta perkiraan itu terus menggelayut dibenakku bukan merasa keheranan melainkan sangat bangga atas perjuangan beliau sebagai bapak.

Tentunya kesederhanaan beliau begitu menggetarkan hati bagi mereka yang ingin belajar kesederhanaan dan pengorbanan. Kiranya uangnya pun tak langsung ada melainkan dari menyisihkan tiap hari, tatkala anaknya melihat teman sebayanya bersepeda kemudian ia mengadu kepada  bapaknya. Saat itu pula bapaknya berkata, “Besok yaa nak kita beli yang baru”, dalam hatinya menangis karena tahu bahwa semuanya itu tak mampu, melihat uangnya pun masih belum sampai untuk membeli.

Paginya pun bekerja kembali berharap ada beberapa uang yang bisa disisihkan membeli sepeda roda tiga. Sampai datang waktunya keinginan itu ingin segera penuhi, bagitu gembira tatkala barang itu bisa terbeli dengan segala perjuangan atas dasar cinta dan kasih sayang. Allah SWT begitu sayang kepada hambanya bukan dari kemewahan atau kemegahan yang mendatangkan kebahagiaan. Perjuangan manusia akan terus dihitung sebagai rasa syukur mendalam menerima keadaan yang diberikan-Nya. Segala macam cara atas doa dari tiap kucur keringat perjuangan akan berakhir menjadi kebahagian yang sesungguhnya.


No comments:

Post a Comment