Sunday 26 November 2017

Suami Zaman Now

Saya masih mengamati beberapa sampel tipikal suami ideal idaman para istri. Perhatian, pekerja keras, lemah lembut, taat beribadah, penurut, baik hati, suka menolong, tidak sombong, suka menabung dan rajin menjahid. Apabila ada 5 kriteria di atas, cukup Anda sebagai istri bolehlah senyum-senyum sendiri di balik pintu kamar. Segera urungkan niat untuk menuntut wajah suami, harus di vermak seperti Lee Min Ho yang konon bikin "greng", kaum hawa se antero jagad khususnya penggemar drama Korea.

Tidak usah pula suami Anda dipaksakan untuk menggunakan krim wajah pagi malam, sekedar mengencangkan serta memutihkan kulit. Kecuali suami Anda seorang esklamud (es klapa muda) eh, eksmud (eksekutif muda) yang harus bertemu dengan klien bisnis dan penampilan itu bisa membuat janji proyek segera di acc lalu beberapa hari kemudian langsung bayaran.

Nyatanya manusia itu tidaklah sempurna, itulah hipotesis sementara untuk meredam gejolak kesungkanan saya memulai survei dari setiap pasangan yang terlihat romantis hingga ke media sosial.

Lalu apa menariknya dari seorang laki-laki dari pasangan Anda yang disebut sebagai suami?
Laki-laki itu mempunyai habitat sebagai makhluk luar ruangan dari segala aktifitasnya selain kewajibannya dalam keluarga. Sejak kanak-kanak laki-laki mempunyai jangkauan bermain lebih jauh dan lebih ingin tahu hal-hal baru di sekitarnya. Beda dengan perempuan dari kecil lebih pantas bermain masak-masakan di teras rumah. Karena selama itu positif tidak lah menjadi alasan untuk terus tumbuh dan berkembang.

Lalu, apakah semuanya itu berhenti begitu saja?
Menurut saya, itu akan berlanjut dalam dimensi instrumen serta ruang waktu yang sangat berbeda. Artinya laki-laki berpotensi mempunyai kecenderungan untuk melestarikan kegemaran (hobi) dalam rentang waktu yang cukup lama. Bisa jadi, akan bersifat kontinyu meskipun tetap ada pasang surut durasi "gandrung" terhadap hobinya.

Mengarah ke sisi lain yang tak kalah pentingnya yaitu biaya, atau orang jawa sering menyebut "ragad". Saya jadi ingat slogan penyemangat dari penghobi turing "touring" sepeda motor, "wani ragad, wani turing". Dahi saya mengkerinyit menafsiri bahwa berjuta-juta biaya modikasi harus sepadan dengan tekad bulat keberanian turing luar kota bahkan provinsi pantang mundur, nada tinggi dan berapi-api.

Karena laki-laki lebih suka di luar ruangan maka segala macam trik cara termasuk "ngibulin" biaya hobinya, ia masih tetap sebagai juaranya. Di antaranya tips-tips merayu agar nota kesepakatan dari ibu menteri keuangan bisa segera terealisasikan tanpa syarat dan keterangan berlaku kepadanya.

Kemudian seperti apa tentang hobi seorang laki-laki?
Seperti layaknya ketika anak-anak. Bermain sepeda contohnya mutar-muter meskipun capek tetap saja tidak bakalan diam. Bisa jadi kecenderungan ini tetap dilestarikan sebagai pesepeda, pembalap atau lainnya.

Suka merusak mainan atau perabot rumah tangga. Jangan anggap ini merusak, sisi lain bisa berarti bahwa tingkat rasa ingin tahunya anak lebih besar. Semua itu bisa berindikasi bahwa hobinya akan tidak jauh dari otomotif suka memodifikasi kendaraan meskipun pada akhirnya terima bongkar tidak terima pasang.

Kalau anak suka jalan-jalan menyusuri desa layaknya SI BOLANG maka bisa jadi akan diteruskan sebagai seorang traveller bisa melancong ke pelosok negeri, itu nasibnya berpihak, kalau tidak ya cukup nganter istri berlibur ke mall katanya pahalanya berlipat ganda.

Patut dicermati lebih dalam apabila semenjak kecil anak laki-laki Anda menyukai film kartun, robot serta game baik dari android. Bisa diprediksi hobi nantinya tidak jauh yang namanya menonton maen game, nonton film kartun dan mengkoleksi robot-robotan hingga satu almari penuh.

Lalu apa tugas seorang istri atas fenomena naluri dari seorang suami?
Jawabannya simpel dan tidak harus mengeluarkan energi terlalu banyak. Tarik nafas dalam-dalam, lalu kecup kening suami.
InsyaAllah suami akan terus setia menjalankan amanatnya karena menurutnya selama hobi itu positif maka karaoke dan club malam akan tetap buka, namun suami Anda tidak akan masuk dalam list razia satpol Pamong Praja, pada ke esokan hariya.
Terakhir...

Tidak ada hobi murah, kecuali hobi "ngrasani" yaitu meng-ghibah, mendiskusikan kejelekan orang lain. Malah apabila hobi tersebut dipelihara dengan baik, maka nominasi sebagai juara "tukang maido" bisa diraih dari skala rumah tangga membahas hijaunya rumput hingga selimut tetangga. Sampai sekala nasional ngerumpi bicara perpolitikan lalu men-share berita yang tak jelas jluntrungnya. Semoga statemen terakhir tidak terjadi pada suami zaman now seperti Anda.

No comments:

Post a Comment