Friday, 12 August 2016

Kumpul, Kerja Bareng

Saat malam itu, masih dalam Bulan Ramadhan damainya hati setelah kaki melangkah keluar dari masjid usai sholat tarawih. Sebuah pesan singkat melalui whastapp masuk dari Mbak Nia teman kerja yang isinya mengajak untuk makan malam bareng teman kerja lainnya , katanya sih yang mengajak Mas Guntur dan aku pun meyetujui ajakan itu.

Acara tersebut berada di Warung Steak Urip Sumoharjo, namun ternyata acara itu juga diikuti mahasiswa yang sedang praktek kerja di Pekalongan. Langkah pertama aku harus segera siap-siap ganti pakaian langsung mengambil kendaraan segera berkumpul bersama mereka.

Sesampainya di Bendan ternyata sudah mulai siap-siap meluncur ke Warung. Tanpa menunggu lama kami pun berangkat menuju Jalan Urip Sumoharjo. Tidak seperti ketika menjelang buka puasa, saat itu jam menunjukkan hampir jam 21.00 keadaan warung sudah nampak lengang. Satu demi satu memesan jenis daging yang akan disantap. Aku dan Mas Guntur  dan Johan memesan dobel daging biar lebih mantap bersera sedangkan Mbak Nia dan anaknya Putra sepertinya hanya memesan satu  porsi untuk berdua. Begitu pula Fatimah dan Dea.

Bu Wahyu dan Mbak Regina masih menuju ke Warung karena memang tidak berangkat bareng. Mereka dari rumah hanya memenuhi undangan makan malam bareng kita semua. Fatimah dan Dea sudah ngobrol ngalor ngidul tentang film yang masih fenomenal Conjuring, ahh...ndak begitu tahu,,,hehee...

Tidak ada 15 menit kita duduk di warung Bu Wahyu dan Mbak Regina datang saat itu pula suasana semakin ramai dan rahat. Untungnya semua pesanan juga belum datang, alhasil Bu Wahyu dan Mbak Regina segera diminta untuk memesannya. Dengan sigap pramusaji ini ternyata merespon pesanan kita yang selanjutnya datang berbagai menu sajian steak  dari daging sapi, ayam dan cumi. Paduan dengan saus cabe dan tomat yang disajikan dengan hot plate memacu nafsu makan yang begitu lahapnya.

Waktu sudah mendekati jam 22.30 agaknya sudah terlalu malam, namun karena bulan Ramadhan suasana jalan masih ramai dengan berbagai kendaraan yang berlalu lalang. Pesan dari Fatimah dan Dea suatu saat mereka akan kembali ke Pekalongan untuk bisa menikmati kebersamaan yang begitu akrabnya yang telah terjalin hampir satu bulan bersama kita. Saatnya sudah harus pulang ke rumah masing-masing.



No comments:

Post a Comment