Monday, 25 April 2016

Nikmat Tersungkur

Rentetan gerbong mulai merambat meninggalkan persinggahan sementara. Tak seperti biasanya keadaan yg tidak tepat waktu pun terjadi. Ternyata benar saat 15 menit berjalan tersungkurlah rangkaian muatan barang di dua jalur rel yg bersebelahan.

"Maka nikmat Tuhanmu, manakah yg kamu dustakan?"

Menunggu laju gerbong dimulai dg desiran penyegar udara serta dentingan nada suara manusia. Sekali kali penjaja formal menawarkan makanan ringan kepadanya.

Masih ada kekecewan terucap dari mulut manusia. Sebaik-baik pelayanan yg manusia lakukan masih ada kekurangannya.
Sekalipun itu pemberian dari Tuhan.

No comments:

Post a Comment