Sunday, 31 December 2017

Memaknai Fokus

Selagi ada iklan air mineral yang menghubungkan minum dengan fokus, saya malah apresiasi sutradara pembuat iklan itu. Memanfatkan istilah fokus. Ya betul, iklan sebagai magnet penarik produk yang akan dipasarkan.\

Ada lagi tentang iklan hubungan cemas dengan ramuan pengharum ruangan aromaterapi. Konon, agar pikiran lebih rileks aromaterapi sebagai jawabannya. Beranjak pada stadium menghilangkan rasa cemas berlebihan salah satu penanganannya dengan tidur. Jika itu susah dicapai maka obat tidurlah yang bisa menenangkan. Ya, untuk tidur saja harus diobati. "Mbok sek...yo, ojo kesusu." Pelajari perlahan lahan tentang sesuatunya tentang diri kita.

Kecemasan berlebih atau bahasa kulo kalinya Anxiety Disorder. Keadaan itu bisa mempengaruhi tingkat fokus seseorang. Fokus lebih mudahnya keadaan bisa menuruti alur kesesuaian, ketepatan, ketenangan dari rangkaian kerja fisik dan jiwa manusia.

TERLALU FOKUS ada beberapa hal yang dirugikan itu pasti. Dimensinya meluas, terlalu fokus naik motor, yang dicederai kearifan diri dengan label sombong. Terlalu fokus bekerja, ada waktu yang tidak terpenuhi sebagaimana porsinya. Makna terlalu fokus lebih dekat penekanannya dengan frekuensi waktu serta bobot keseriusan kegiatan.

SALAH FOKUS, biasanya disebabkan karena tergesa-gesa. Seharusnya berfokus pada A ternyata fokusnya di B dalam momen yang sama dan melegitimasi pendapat itu. Pernah salah ambil barang yang hampir mirip?lha itu contohnya. Ada kejadian temen saya yang nyasar ketika piknik di Malioboro. Semua rombongan panik, di telp engga diangkat, di sms engga dibalas. Ketika ketemu orangnya, seakan tak pernah kena dosa.

"Lha ini ketemu, kan tadi di telp temen-temen?" tanya seorang rombongan.
"Apa?..hapeku adem ayem gak ada suaranya."
"Coba cek dulu, ada panggilan tak terjawab di sana!"
Setelah di ambilnya hape dari saku ternyata remot AC hotel yang dibawa, ndagel tenan. 

GAGAL FOKUS, lebih berbicara berkurangnya kemampuan pandangan mendefinisikan sesuatu. Seperti kemarin, saat saya salah panggil orang di parkiran. Mbak Sri Waimah tak panggil dengan sebutan orang lain, sontak hanya tolah-toleh melongo menerka ada atau tidak orang yang saya sebutkan tadi. Saya hanya terkekeh, "Oh...ternyata sampeyan Mbak? sepurane yo salah sebut..."sembari bergegas naik Livina.

KURANG FOKUS, waktunya lebih lama dan masalahnya lebih kompleks. Tempat bekerja lebih sebagai ajang kurang fokusnya seseorang. Ibu rumah tangga jika kurang fokus masak makanan bisa hambar. Seorang pedagang memberi kembalian uang kepada pembeli, bisa berlebihan atau malah sebaliknya. Kejadian tersebut sering mengakibatkan menyalahkan keadaan diri sendiri dengan seabrek masalah yang belum terselesaikan.

Korelasi utama fokus dengan air minum bagi saya berbatas pada kebutuhan. Kalau sampeyan minum bukan berarti agar fokus tapi tubuh sampeyan yang butuh asupan cairan tubuh. Sedang fokus atau tidaknya cara melihat pertanyakan kembali masalah yang terjadi pada diri sampeyan.

No comments:

Post a Comment