Setelah
gerimis saya masih saja ngobrol asyik bareng Pak Ahmad satpam bank ternama di
Pekalongan. Lantai masjid yang agak dingin langsung meresap sampai pantat
karena saya hanya memakai sarung dan saya dobeli celana pendek namun rasanya
tetap saja. Bahasan utamanya curhatan bapak-bapak yang menguliahkan anaknya
masih ada kegalauan mendalam kala itu belum yakin sepenuhnya tentang Jurusan
Kesehatan Masyarakat.
Ada
beberapa jurusan yang akan dipilih anaknya namun pada pilihan terakhir
mendengar ucapan mengenai Jurusan Kesehatan Masyarakat wajahnya langsung
memucat meragukan eksistensi saat bersaing mendapatkan lowongan pekerjaan.
Seolah seperti para motivator, saya memberikan masukan kepada Pak Ahmad agar
mengkondisikan komunikasi dan mempertimbangkannya dengan matang.
Suasana
serius terpecah disaat seorang laki-laki datang membawa bungkusan kue pukis
berjumlah 3 bungkus dan mengatakan bahwa ini untuk jamaah masjid. Saya
mengenali laki-laki tersebut, beliau adalah penjual pukis dekat rumah saya.
Menggunakan sepeda butut beliau berpamitan pulang, dan hanya kesungguhan
harapan semoga segala amal perbuatan baiknya diterima. Ternyata Allah SWT
mengirimkan beliau agar saya belajar mempunyai sifat dermawan tanpa harus
menunggu mencapai titik kenyamanan.
No comments:
Post a Comment