Sunday, 28 May 2017

Tak Nyaman Menuju Kemuliaan

Setelah gerimis saya masih saja ngobrol asyik bareng Pak Ahmad satpam bank ternama di Pekalongan. Lantai masjid yang agak dingin langsung meresap sampai pantat karena saya hanya memakai sarung dan saya dobeli celana pendek namun rasanya tetap saja. Bahasan utamanya curhatan bapak-bapak yang menguliahkan anaknya masih ada kegalauan mendalam kala itu belum yakin sepenuhnya tentang Jurusan Kesehatan Masyarakat.

Ada beberapa jurusan yang akan dipilih anaknya namun pada pilihan terakhir mendengar ucapan mengenai Jurusan Kesehatan Masyarakat wajahnya langsung memucat meragukan eksistensi saat bersaing mendapatkan lowongan pekerjaan. Seolah seperti para motivator, saya memberikan masukan kepada Pak Ahmad agar mengkondisikan komunikasi dan mempertimbangkannya dengan matang.

Suasana serius terpecah disaat seorang laki-laki datang membawa bungkusan kue pukis berjumlah 3 bungkus dan mengatakan bahwa ini untuk jamaah masjid. Saya mengenali laki-laki tersebut, beliau adalah penjual pukis dekat rumah saya. Menggunakan sepeda butut beliau berpamitan pulang, dan hanya kesungguhan harapan semoga segala amal perbuatan baiknya diterima. Ternyata Allah SWT mengirimkan beliau agar saya belajar mempunyai sifat dermawan tanpa harus menunggu mencapai titik kenyamanan.



No comments:

Post a Comment