Silir angin melebur diantara
nada sayu
Deru ombak berlari menerpa
bibir pantai
Suaranya meradangkan gendang
telinga
Biru duduk sendu
Menjelang sepertiga abad
Masih saja terpaku merindu
Menutup mata silau lalu
ketakutan
Lagi lagi suara masih saja
terdengar
Menghimpit nadi diantara
darah-darah
Tiap detik terganggu atas
kemanusiaan
Tidak sendiri
Biru masih ada Hijau
Cikal bakal ombak yang terus
merajuk
Menyerang lemah pengakuan
Biru masih melayang
Di awang-awang
No comments:
Post a Comment