Sunday, 21 April 2019

Secangkir Kopi di Perempatan


Di kedai kopi dan kacang hijau milik Mas Shodikin Muhamad biasanya para ojek offline ini sering berkumpul. Sembari menunggu penumpang, mereka duduk-duduk menikmati kopi hitam atau bubur kacang hijau sebagai penghangat badan. Tidak hanya itu, jaket tebal juga kupluk penutup kepala turut disematkan di atas kepalanya.

Memang sangat strategis, daerah perempatan Wiradesa ini. Selain sebagai pusat turunnya bus dari Jakarta pada malam hari, juga sebagai titik berangkat ke Jakarta ke esokan harinya. Biasanya para kaum pekerja dari kota pun tak jarang juga mampir sembari istirahat sejenak sebelum menuju ke rumah tujuan, Kajen, Peninggaran ataupun Kandangserang.

Bagi kaum nokturnal seperti saya, kopi pahit dan beberapa roti jadul cukup bisa menikmati hilir mudik bus, truk dan suasana kebut-kebutan raja jalanan Pantura. Tidak hanya itu, iringan lagu Bung Rhoma Irama tak luput dari kedai yang buka hingga dini hari, ya ternyata Pekalongan juga cukup eksotis di malam hari.




No comments:

Post a Comment