Semisal
tali kutang tiba-tiba putus, bisa dirasakan betapa benda yang mengisinya bisa
bergerak bebas. Ke kanan kiri, bisa pula naik turun, atas bawah dan sebagainya.
Sebatas nilai bergeraknya menjadi hal yang masih tertutup dan menjadi rahasia
pemiliknya akan aman saja. Layaknya bebasnya pemilu di Indonesia menganut asas
bebas namun masih tetap dalam norma kerahasiaan pemegang hak pilih.
Saya kira
terputusnya tali kutang tersebut tidak serta-merta tiba-tiba. Ada yang sengaja
melepasnya setiap ajang 5 tahunan. Bentuk pesta yang konon menganut ajang
kebebasan. Yaitu ajang bebas berpendapat yang dijamin konstitusi memberikan
suara demi memilih arah kebijakan yang pas menurut suara terbanyak. Keadaan ini
telah berulang dalam sejarah sebagai pembedanya yaitu sistem teknis cara
memilihnya.
Perspektif
lain bagi peserta kontestan pemimpin juga diberikan hak berkampanye. Beriklan
menyampaikan visi misinya turut mengisi ruang kerja bagi penentu kebijakan
konon yang berhubungan dengan pemerintahan. Program kerjanya tidak sendiri.
Terdapat mobil penggerak yang disebut dengan partai pengusung dan segenap
blantik-blantik suara yang kerap hilir mudik meminta sumbangan dalam hal
apapun.
Saya
terima kasih atas lepasnya tali kutang tersebut. Saya menyambut kebahagiaan
ekspresi bukan sebagai pemilih. Namun, pemberian hak memilih atas sesuatu yang
telah dipilih sebelumnya oleh beberapa kelompok partai pengusung.
Rasa terima kasih saya terus mengalir tiada tara. Saya tidak kerepotan mencari figur tokoh orang baik. Bahkan tidak perlu menelusuri dari sepak terjang hingga cara bermain sepak takraw di lapangan.
"Lha
wong saya tidak menyebut orang baik saja, para calon pemimpin tersebut sudah
selfi menunjukan tokoh pemimpin yang adil, sederhana, tokoh perubahan kaum
milenial, peduli wong cilik, ngayomi, sederhana, suka menabung, rajin menjahit
dan seterusnya...."
Semuanya
saya menanggapi sesuatu dengan cara luar biasa. Memikat hati seorang pemilih.
Para calon pemimpin ini pun telah mencapai serangkaian proses uji tulis,
kesehatan hingga kejiwaan agar sesuai dalam konteks peraturan yang disarankan
dan semuanya tidaklah instan.
Saya lebih
berpesan jika tali kutang tersebut sudah dilepas. Kemudian dari isinya lebih
berkecendongan ke salah satu sisi hendaknya tidak diumbar. Lebih eloknya
dibiarkan bebas bergerak. Namun masih tertutup rahasia bahkan bisa juga dihiasi
dalam busana syar'i agar sama sekali orang lain tidak mengetahui.
No comments:
Post a Comment