Menilik
lebih lanjut tentang alasan saya belajar ndleming
berawal dari pertemanan saya dengan salah satu dosen sastra di Pekalongan
yaitu Pak Ribut Achwandi dengan gaya
khas santai, selow, apa adanya, tidak
dibuat-buat menyikapi hidup boleh jadi ada keberuntungan yang berpihak pada
kehidupan saya. Bagaimana itu bisa terjadi? Setiap tengah malam menjelang subuh
beliau berada di depan laptop menuliskan segala macam dlemingan-nya. Baru pagi harinya, saya baca sebagai pelengkap
mengawali aktifitas saya. Ini lebih patut dibandingkan duduk di depan tv
sembari nonton berita infotaimen kasus penyebab perceraian dikalangan artis
yang tidak ada gregetnya malah membuat saya merasa nafsu sarapan saya berkurang.
Dlemingan bersifat tidak kaku seperti
gaya pakem motivator nasional. Bahkan beliau terkadang mengambil kebiasaan antara
orang waras dan orang gila. Melalui dlemingan-nya
“Jangan sekali-kali mengaku waras, karena orang waras itu tidak butuh pengakuan. Juga jangan sekali-kali berusaha
mati-matian membuktikan kewarasanmu, karena bisa jadi ketika kau sedang
berusaha membuktikannya malah membuatmu
lebih tidak waras dibandingkan orang yang tidak waras”, demikian contoh dlemingan-nya beliau dengan mengambil
analogi manusia waras sebagai obyeknya.
Ada
pula yang mengambil dari kebiasaan orang gila, “Mengaku gila boleh-boleh saja asalkan tidak benaran gila . Sebab,
kalau beneran gila lalu ngaku gila, itu namanya kewarasan yang tersamar”. Dari
deskripsi 2 contoh perbedaan karakter waras dan gila sama halnya, baik dan
buruk, adil dan memihak yang apabila diterapkan esensi obyek maka juga akan
berlaku nasihat. Misalnya apabila waras diganti dengan baik maka akan berlaku,
“Jangan mengaku baik karena kebaikan tidak butuh pengakuan. Juga jangan sekali-kali berusaha mati-matian membuktikan kebaikan
karena bisa jadi ketika kau sedang berusaha
membuktikannya malah jauh membuatmu lebih tidak baik dibandingkan orang
yang tidak baik”.
Jauh
dari pengalaman saya memahami bahasa kiasan yang ditorehkan oleh seorang Dosen
Bahasa Indonesia yang secara keilmuannya telah mumpuni. Sepatutnya saya
bersyukur bisa mengenal beliau berbagai pengalaman telah saya serap nilai-nilai
pesan yang disampaikan. Menarik memang belajar bahasa bagi yang ingin menikmati
makna tiap kata yang dirangkai dalam bentuk kalimat hingga paragraf per
paragraf. Semoga bisa bermanfaat untuk semuanya, Amin.
No comments:
Post a Comment