Sunday, 27 August 2017

Hobi Bersepeda dan Media Sosial

Menekuni hobi  dalam rangkaian komunitas di media sosial ada hal banyak manfaatnya. Di antaranya   menambah informasi mengenai hobi tersebut. Apalagi bagi newbie (pemula) semangatnya masih memuncak maka hunting pengetahuan sana-sini bisa diperoleh tanpa harus cari literatur di mesin google. Sisi originalitasnya pun bisa langsung didapatkan dari pengalaman secara langsung dari penghobi.

Hiruk pikuk hobi, rasa bosan, ingin menambah koleksi ataupun sebagainya tidak jauh dari penjualan. Maka wadah media sosial juga sebagai tempat jual beli online yang kurun waktu sepuluh tahun ini sudah dikenal oleh publik baik yang harus dieksekusi dengan COD ataupun kirim-kirim melalui ekspedisi.

Saya merasa bukan sebagai pengamat sosial masyarakat namun lebih sebagai pelaku penghobi sepeda. Sejak tahun 2012 hingga sekarang industri sepeda sudah mulai tampak perkembangannya. Meski data-data yang saya suguhkan tidak bersifat kuantitatif, dapat saya gambarkan bahwa pabrik lokal saja misalkan polygon hampir tiap tahun mengeluarkan seri sepeda dalam satu kelas. Artinya pengembangan teknologi dari bahan material ataupun komponennya menyesuaikan tren internasional.

Komunitas otomotif tidak kalah gairahnya, diantara komunitas kendaraan antik, sport, motor gede, atauapun keluaran mutakhir sudah mempunyai wadah tersendiri dalam dunia maya. Yang dapat diambil dari komunitas tersebut yaitu vendor dapat mudah mengerti kebutuhan pasar sekaligus sebagai ajang mendobrak media pemasaran secara tidak langsung.

Media sosial sudah seperti sisi lain dari dunia nyata. Kerena sisi yang berkebalikan dengan sendirinya pengguna akun bisa bertemu ke dunia nyata. Dari kesamaan hobi membentuk komunitas kecil hingga besar yang mempunyai satu hobi yang sama.

No comments:

Post a Comment