Celana
kumal warna putih Lek Karyo kini tak berwarna. Kebiasaan berpakaian ini tak
lepas dari hidupnya. Memang begitu, setiap membeli celana baru, mesti dilumpuri
oli bekas yang ia minta dari bengkel Amin tetangga samping rumah.
Setelah
dilumuri oli, biasanya sejenak ia rendam kemudian dikeringkan. Lek Lastri hanya
geleng-geleng melihat kebiasaannya itu. Tapi biarlah, yang penting dia engga
selingkuh, cukup membuatnya tenang, dalam hatinya ia berbicara begitu.
"Iya
bu....mana ada, perempuan yang akan mau selingkuh
dengan pakaian beginian?", jawab Lek Karyo.
Seketika
itu Lek Lastri kaget.
"Lho Pak, emang dengar aku ngomong apa?"
"Lho Pak, emang dengar aku ngomong apa?"
Lek Karyo
terkekeh mendengar respon istrinya. Melihat kelebihan bisa membaca gelagat
bahasa tubuh pasangannya. Lek Lastri selalu berhati-hati. Ia tak pernah
membicarakan aib suaminya meskipun hal terkecil, yaitu rasan-rasan dalam hati.
No comments:
Post a Comment