Saat Lek Karyo mencari rumput di sekitar sawah
tanpa sepengetahuan sepedanya dilumuri kotoran sapi oleh segerombolan
anak-anak. Melihat hal tersebut Lek Karyo hanya tersenyum memahami polah
anak-anak yang segala keisengannya.
Kemudian Lek Lastri istri Lek Karyo bertanya,
"Kenapa Pak, sepedanya kotor?"
"Wong tadi itu anak-anak ngasih nasihat. Mbok jadi manusia itu jangan mau menangnya sendiri. Rumput sudah gratis. Nanti kalau sapinya sudah besar untungnya mau diambil sendiri. Masa kotoran hanya sedikit kok engga mau dibawa pulang?"
"Wong tadi itu anak-anak ngasih nasihat. Mbok jadi manusia itu jangan mau menangnya sendiri. Rumput sudah gratis. Nanti kalau sapinya sudah besar untungnya mau diambil sendiri. Masa kotoran hanya sedikit kok engga mau dibawa pulang?"
"Hahaa....sampeyan keliahatan serakahnya tho
Pak?"
"Iya Bu...aku kira kok anak-anak itu jujur menasehati dan memang aku sadar engga boleh marah kepada mereka".
"Iya Bu...aku kira kok anak-anak itu jujur menasehati dan memang aku sadar engga boleh marah kepada mereka".
"Ngapain samepyan marah, Pak?mereka itu belum
tahu apa-apa. Kalau sampeyan marah pasti mereka akan tertawa", sahut Lek
Lastri sembari menyerahkan kopi di atas meja.
No comments:
Post a Comment