Thursday, 9 November 2017

Meniti Adrenaline Jalur Sepeda Desa Rogoselo Kecamatan Doro

Reportase Gowes  Bareng Portall


Jika mendengar  Desa Rogoselo tentunya sangat terkenal dengan keindahan alam hutan karet serta ekowisata perairan jernih sebagai pemasok air bersih di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Desa yang terletak di Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan ini ternyata juga menyimpan sisi eksotis lain yaitu mengenai letak geografis dan struktur tanah yang cocok untuk bersepeda. Dengan melalui tanjakan beraspal yang cukup panjang sekitar 9 km dari Kecamatan Doro para pecinta sepeda yang sering disebut sebagai goweser kerap menjadikan Desa Rogoselo menjadi tujuan akhir bersepeda.

 Seperti yang dilakukan oleh salah satu komunitas sepeda gunung dari Pekalongan yaitu PORTALL pada Minggu (5/11) turut menjadikan Desa Rogoselo sebagai destinasi jalur bersepeda. Dikomandoni langsung oleh Presiden PORTALL yaitu Om Pande Risha dan marshal track (petunjuk jalur hutan) Mas Yayan, rombongan berangkat dari Warung Jepang (Jembatan Panjang) Karanganyar, sebagai titik kumpul dan breifing awal.

Bukan PORTALL kalau tidak ngrusuk (trabas hutan) setiap kali bersepeda baik di wilayah Pekalongan maupun ketika harus keluar kota mencari tempat-tempat yang asyik  yang dikira cukup menantang. Kali ini ternyata pihak Om Yayan tengah menyiapkan agenda 2 jenis jalur yaitu ngeroad (aspal) dan ngerusuk menyusuri arah turun hutan karet di Desa Rogoselo.

Dari titik kumpul menuju lokasi utama tepat di Jembatan Rogoselo kurang lebih 15 km dengan ngeroad bareng asyiknya rame-rame. Pemandangan menakjubkan ketika menikmati kayuhan bersama saat melibas tanjakan yang terus menerus tiada hentinya. Sementara itu peluh keringat sudah membanjiri diantara pelipis  mengucur  deras hingga ke leher.

Sudah menjadi tabiat kalau goweser itu sangat dekat dengan alam, waa bil khusus ketika alam bawah sadar sudah mengundang untuk merasakan lapar, maka bergegas respon ini mengatasinya . Salah satunya yaitu Om Yayan yang nyeletuk ke penduduk setempat untuk menyempatkan membeli buah rambutan yang sedang tiba dalam masa panennya. Pada akhirnya goweser lain pun menyantap buah rambutan dengan lahap, sungguh nikmatnya serasa berbuka puasa.


Tanjakan demi tanjakan pun ternyata masih terus ada di depan mata untuk menuju di titik start jalur ngrusuk bareng. Ternyata rumus utama dalam bersepeda tetap berlaku, jika ingin melalui turunan maka harus rela menikmati tanjakan dan sungguh sangat menguras tenaga. Menurut Mas Alie, salah satu peserta gowes melaporkan dari pantauan GPS nya total seluruh tanjakan mencapai 18 km dengan full gowes tanpa ada loadingan dari mobil pick up ataupun kendaraan pengangkut barang lainnya.

Jalur tanjakan terakhir berupa makadam yaitu jalanan batu disertai dengan tanah basah. Samping kanan dan kiri sudah minim sekali sinar cahaya, kelembapan sudah cukup bisa dirasakan mengalami kenaikan dengan adanya beda komposisi udara sebelumnya. Disertai gerimis yang mulai turun begitu deras, ban sepeda sudah selip berkali-kali. Pada akhirnya telah sampailah di pos start jalur turunan. Petugas marshall menghalau seluruh peserta gowes agar lebih berhati-hati karena jalur yang akan dilalui sangatlah licin dan bisa menjadi penyebab tergelincir berjamaah. Struktur tanah layaknya berundak mirip terasering membentuk sebuah jalur lurus tapi banyak gundukan-gundukan menurun. Lebih mirip track pumping ala dirt jump. Ternyata skil melibas obstacle seperti itu harus dibutuhkan tingkat kecermatan mumpuni bagi goweser.

Jalur selanjutnya berupa makadam turunan menghubungkan antara hutan karet satu dengan posisi hutan dibawahnya yang diantara keduanya disinggahi rumah penduduk. Namun sebelumnya rombongan peserta gowes sempat menikmati masakan khas kearifan lokal dengan menyantap makan siang dilanjutkan dengan sholat dhzuhur berjamaah.


Tidak hanya berhenti sampai disitu, karena sebelum menuju titik finish para goweser juga diajak oleh marshall track untuk mengitari perkebunan sengon yang cukup untuk sekedar recovery adrenalin setelah di pacu selama kurang lebih satu 1 jam di dalam hutan karet. Kemudian mengnjak sore hari pukul 16.00 seluruh goweser mengambil alih untuk segera pulang menuju rumahnya masing-masing. Kiranya gowes kali ini sebagai pemanasan untuk perhelatan acara gowes bareng pada tanggal 12 November 2017 di Jalur Susu Baturraden. <Sy>

1 comment:

  1. waaaa seru banget ya Mas...... mampir juga di blogku www.ihansunrise.com hiihiii promote

    ReplyDelete