Jika
mendengar Desa Rogoselo tentunya sangat
terkenal dengan keindahan alam hutan karet serta ekowisata perairan jernih
sebagai pemasok air bersih di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Desa yang
terletak di Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan ini ternyata juga menyimpan
sisi eksotis lain yaitu mengenai letak geografis dan struktur tanah yang cocok
untuk bersepeda. Dengan melalui tanjakan beraspal yang cukup panjang sekitar 9
km dari Kecamatan Doro para pecinta sepeda yang sering disebut sebagai goweser kerap menjadikan Desa Rogoselo
menjadi tujuan akhir bersepeda.
Seperti
yang dilakukan oleh salah satu komunitas sepeda gunung dari Pekalongan yaitu PORTALL
pada Minggu (5/11) turut menjadikan Desa Rogoselo sebagai destinasi jalur
bersepeda. Dikomandoni langsung oleh Presiden PORTALL yaitu Om Pande Risha dan marshal track (petunjuk jalur hutan) Mas Yayan, rombongan berangkat dari
Warung Jepang (Jembatan Panjang) Karanganyar, sebagai titik kumpul dan breifing awal.
Bukan
PORTALL kalau tidak ngrusuk (trabas
hutan) setiap kali bersepeda baik di
wilayah Pekalongan maupun ketika harus keluar kota mencari tempat-tempat yang
asyik yang dikira cukup menantang. Kali
ini ternyata pihak Om Yayan tengah menyiapkan agenda 2 jenis jalur yaitu ngeroad (aspal) dan ngerusuk menyusuri arah turun hutan karet di Desa Rogoselo.
Dari
titik kumpul menuju lokasi utama tepat di Jembatan Rogoselo kurang lebih 15 km
dengan ngeroad bareng asyiknya
rame-rame. Pemandangan menakjubkan ketika menikmati kayuhan bersama saat
melibas tanjakan yang terus menerus tiada hentinya. Sementara itu peluh
keringat sudah membanjiri diantara pelipis
mengucur deras hingga ke leher.
Sudah
menjadi tabiat kalau goweser itu sangat dekat dengan alam, waa bil khusus ketika alam bawah sadar sudah mengundang untuk
merasakan lapar, maka bergegas respon ini mengatasinya . Salah satunya yaitu Om
Yayan yang nyeletuk ke penduduk
setempat untuk menyempatkan membeli buah rambutan yang sedang tiba dalam masa
panennya. Pada akhirnya goweser lain pun menyantap buah rambutan dengan lahap,
sungguh nikmatnya serasa berbuka puasa.
Tanjakan
demi tanjakan pun ternyata masih terus ada di depan mata untuk menuju di titik start jalur ngrusuk bareng. Ternyata rumus utama dalam bersepeda tetap berlaku,
jika ingin melalui turunan maka harus rela menikmati tanjakan dan sungguh
sangat menguras tenaga. Menurut Mas Alie, salah satu peserta gowes melaporkan
dari pantauan GPS nya total seluruh tanjakan mencapai 18 km dengan full gowes
tanpa ada loadingan dari mobil pick up ataupun
kendaraan pengangkut barang lainnya.
Jalur
tanjakan terakhir berupa makadam yaitu jalanan batu disertai dengan tanah
basah. Samping kanan dan kiri sudah minim sekali sinar cahaya, kelembapan sudah
cukup bisa dirasakan mengalami kenaikan dengan adanya beda komposisi udara
sebelumnya. Disertai gerimis yang mulai turun begitu deras, ban sepeda sudah
selip berkali-kali. Pada akhirnya telah sampailah di pos start jalur turunan. Petugas
marshall menghalau seluruh peserta gowes agar lebih berhati-hati karena jalur
yang akan dilalui sangatlah licin dan bisa menjadi penyebab tergelincir
berjamaah. Struktur tanah layaknya berundak mirip terasering membentuk sebuah
jalur lurus tapi banyak gundukan-gundukan menurun. Lebih mirip track pumping ala dirt jump. Ternyata skil melibas obstacle seperti itu harus dibutuhkan tingkat kecermatan mumpuni
bagi goweser.
Jalur
selanjutnya berupa makadam turunan menghubungkan antara hutan karet satu dengan
posisi hutan dibawahnya yang diantara keduanya disinggahi rumah penduduk. Namun
sebelumnya rombongan peserta gowes sempat menikmati masakan khas kearifan lokal
dengan menyantap makan siang dilanjutkan dengan sholat dhzuhur berjamaah.
Tidak
hanya berhenti sampai disitu, karena sebelum menuju titik finish para goweser juga diajak oleh marshall track untuk mengitari perkebunan sengon yang cukup untuk
sekedar recovery adrenalin setelah di
pacu selama kurang lebih satu 1 jam di dalam hutan karet. Kemudian mengnjak
sore hari pukul 16.00 seluruh goweser mengambil alih untuk segera pulang menuju
rumahnya masing-masing. Kiranya gowes kali ini sebagai pemanasan untuk
perhelatan acara gowes bareng pada tanggal 12 November 2017 di Jalur Susu
Baturraden. <Sy>
waaaa seru banget ya Mas...... mampir juga di blogku www.ihansunrise.com hiihiii promote
ReplyDelete