Sunday, 10 February 2019

Bandrek Beserta Sisi Kreatifitasnya

Cara mengobati kangennya suasana Bandung salah satu menikmati sajiannya. Wedang bandrek. Ya, tindakan yang sangat absurb ketika kesempatan serta uang piknik ke Bandung belum teralokasikan, membeli wedang bandrek instan adalah solusinya.

Berbahan dasar jahe dan gula aren ditambah cengkeh sedikit krimer wedang bandrek ini dibuat. Rasa pedas jahenya berasa saat di tenggorokan. Sedangkan karakteristik krimernya akan timbul saat setelah meminumnya. Bisa kebayang, wedang bandrek begitu nikmat dihidangkan selagi panas, kemebul dalam cangkir bersama ubi Cilembu, kenikmatan tiada tara tanpa ke Bandung naik KA Harina.

Patutnya siang ini saya berterima kasih baik dari beberapa ahli hingga wedang bandrek ini bisa siap saji. Kepada sang empu resep, bagian kemasan, desain grafis serta jasa ekspedisi mereka bekerja sama agar produk unggulannya bisa dinikmati oleh daerah lain.

Dari sisi kemasan wedang bandrek ini sudah menarik. Bentuknya persegi panjang berbalut kertas berwarna coklat. Desain yang membuat seseorang penasaran dari segi isi serta rasanya. Langkah ini musti diperhitungkan dari segi ukuran serta estetikanya. Saya meyakini kontribusi seorang desain grafis memadukan jenis huruf, warna serta penempatan dalam kemasan agar terlihat menarik.

Sang empu juga menjamin rasa dari kualitas produk. Dari beberapa produk yang pernah saya beli, baik dari segi rasa tidak pernah berubah. Pengaruh lain mungkin karena dari pengepakan dengan plastik yang dipres sehingga serbuk wedang minim udara. Dari kantong utama kemasan terdapat 3 lapisan. Dua lapisan berbahan kertas dan yang terakhir berbahan plastik, sangat memperhatikan sisi kualitas.

Menikmati wedang bandrek kini hanya tinggal menyeduhnya dengan air panas. Mengenang Bandung dengan pesonanya. Tidak hanya itu, berbagai apresiasi para tokoh yang bisa membawa Bandung lebih baik, hingga sekarang.



No comments:

Post a Comment