Hari ini Rabu (13/11), kampung saya mengadakan acara
pemilihan kepala desa. Berada di halaman madrasah, pemungutan suara itu
berlangsung penuh kebersamaan. Kesibukan Pak Hansip sudah bediri mengatur
antrian. Begitu pula petugas pendaftaran yang tak pernah selesai menerima surat
undangan pemungutan suara dari warga. Ada juga petugas yang memakai udeng Jawa
bagi saya, ini pemandangan menarik diperhatikan. Secara umum, wajah panitia
pemilihan kepala desa menyambut hangat dengan penuh senyuman.
Ada bedanya dari pesta demokrasi baik Pilkada
ataupun Pilpres. Warga sekitar antusiasnya begitu dekat secara langsung kepada
calon kepala desa. Momen ini secara pro-aktif warga berfoto ria layaknya jumpa
fans kepada idolanya.
Kesibukan calon kepala desa juga jauh sebelum hari
pemilihan, turut meramaikan semangat menuju pemilihan. Para calon kepala desa
juga turut memohon doa restu, secara langsung ataupun melalui pesan foto MMT
yang berjejer di setiap sudut jalan desa.
Semarak kebersamaan warga sangat menunjukkan bahwa
mereka adalah kumpulan satu kesatuan rakyat yang singgah dalam satu desa.
Mereka berduyun-duyun datang dengan mengenakan pakaian terbaik
demi menyambut pesta demokrasi bersama. Senyum kebahagiaan mereka tercurah, karena
sejatinya pemungutan suara adalah pesta layaknya sebuah hajatan besar di desa.
Semoga pesta demokrasi ini selalu mendatangkan
senyum kebahagiaan, sejalan dari awal hingga akhir. Kemenangan kepala desa akan
selalu menjadikan keberkahan bersama, serta siklus kerukunan hidup
bermasyarakat tetap berjalan seiring sejalan berkembangnya pemerintahan 6 tahun
ke depan. Amin amin
No comments:
Post a Comment