Wednesday 28 September 2016

Pocung



Teringat memilih salah satu sekar macapat yang kala itu menjadi persyaratan EBTA di Madrasah Ibtidaiyyah. Bukan berarti bingung memilih karena sudah mengenal namun kesemuanya sekar belum pernah diajarkan. Sedangkan persyaratan itu harus tetap dilaksanakan, yah...memang program tetap harus dijalankan.
Orang tua menjadi tumpuhan dengan berbagai cara. Pocung menjadi saran pertama yang paling mudah bagi siswa kelas 6, kata orang tua. Kebetulan mempunyai kaset pita yang berisi kumpulan sekar macapat.
Ternyata benar tidak ada 30 menit sekar itu bisa "nyanthel" ditelinga. Tahap ujian pun alhamdulillah dilalui dengan lancar. Meski kala itu hanya sekedar menghafal laras selendronya.
Meski telah berlalu, PR itu terasa masih belum juga terselesaikan yaitu mengambil makna dan pesan dari sekar tersebut. Belum lama ini Mbah Nun dan Bapak Iman Budhi Santosa menggelar antologi esai beliau-beliau inilah sebagai sumur ilmu bagi kehidupan. Maka sepatutnya harus "ngangsu kawruh" kehidupan dari beliau.
Salam Takzim.

Monday 26 September 2016

Roda Tiga

Cuaca agak mendung disekitaran jalan pantura kiranya hujan sebentar lagi akan turun. Rahmat serta karuinia-Nya akan segera datang. Tidak begitu cepat dua roda ini melaju, di depan terlihat bapak muda sedang naik sepeda Jepang khas orang Pekalongan. Aku berusaha menyalip disampingnya, kulihat wajahnya terlalu capek dengan aktifitas bekerja. Kulitnya yang tidak berwarna sawo matang agak legam tersilau hasil kelenjar keringat. Sangat berbeda sekali semangat mengayuh sepeda seakan bergegas memberikan sesuatu kepada anaknya.

Kasih sayang bapak kepada anaknya begitu kentara dari perjuangan saat bekerja. Penampilannya begitu sederhana hanya menggunakan kaos oblong berwarna hitam, bercelana pendek lalu diatas kepalanya ada topi yang melindungi dari sengatan matahari. Agaknya beliau baru membelikan sepeda untuk anaknya sebagai bukti kasih sayangnya. Semakin aku mendekat dari belakang sepeda roda tiga itu tidak ada sesuatu yang menandakan  barang tersebut baru. Praduga serta perkiraan itu terus menggelayut dibenakku bukan merasa keheranan melainkan sangat bangga atas perjuangan beliau sebagai bapak.

Tentunya kesederhanaan beliau begitu menggetarkan hati bagi mereka yang ingin belajar kesederhanaan dan pengorbanan. Kiranya uangnya pun tak langsung ada melainkan dari menyisihkan tiap hari, tatkala anaknya melihat teman sebayanya bersepeda kemudian ia mengadu kepada  bapaknya. Saat itu pula bapaknya berkata, “Besok yaa nak kita beli yang baru”, dalam hatinya menangis karena tahu bahwa semuanya itu tak mampu, melihat uangnya pun masih belum sampai untuk membeli.

Paginya pun bekerja kembali berharap ada beberapa uang yang bisa disisihkan membeli sepeda roda tiga. Sampai datang waktunya keinginan itu ingin segera penuhi, bagitu gembira tatkala barang itu bisa terbeli dengan segala perjuangan atas dasar cinta dan kasih sayang. Allah SWT begitu sayang kepada hambanya bukan dari kemewahan atau kemegahan yang mendatangkan kebahagiaan. Perjuangan manusia akan terus dihitung sebagai rasa syukur mendalam menerima keadaan yang diberikan-Nya. Segala macam cara atas doa dari tiap kucur keringat perjuangan akan berakhir menjadi kebahagian yang sesungguhnya.


Lentera Hati

Ibu betapapun keadaannya maafkan aku
Terlalu sering bagimu bisa menerima segala macam kekurangan
Yang terkadang bisa menyinggung perasaanmu
Aku hanya ingin engkau selalu bahagia
Di usia senja atas lelah perjuangan hidup
Yang terus menghimpit serta membuat tabah atas usahamu
Lentera itu buah atas didikan kasih sayang
Membawa rasa iba atas perjuangan perih yang juga aku rasakan
Sampai suatu saat aku akan berjanji
Membahagaianmu sujud didepan tempat terindah
Yang menjadi cita-citaku bersamamu.
Ibu, terus bertahan atas semua karunia serta cobaan
Sebagai tanda itu sebuah kasih sayang
Aku berharap kita akan hidup kekal bersama ditempat-Nya

Amin. 

Saturday 24 September 2016

Membeli dan Melepas Seragam

Judul di atas menjadi status blackberry massanger teman saya semalam. Saya mulai tergelitik menganalisis kata demi kata yang dihubungkan dengan realita kehidupan tentunya kita semua bisa merasakan bersama.

Penggabungan kalimat dari membeli seragam dan melepas seragam dalam situasi yang berbeda. Selanjutnya mari kita bahas membeli seragam dari perspektif pendidikan.

Berseragam bermakna sebagai tanda orang masih dalam batas satu ragam atau satu macam. Meskipun berseragam hanya berhubungan dengan pakaian. Tapi secara lebih luas berseragam lebih menunjukkan tujuan satu yaitu bersama.

Mahasiswa meskipun secara visual mereka tidak berseragam, mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu menyelesaikan pendidikan. Pengakuan sebagai kelulusan atas pendidikankan juga pasti diinginkan tiap mahasiswa. Hal ini membuktikan mereka mempunyai tujuan yang satu ragam.

Sama halnya dengan penduduk dalam satu RT mereka tetap berseragam. Mereka tetap satu ragam tujuan dalam upaya menciptakan ketentraman, kerukunan  dan keamanan. Kebutuhan tersebut merupakan dasar utama sebagai manusia bersosialisasi dengan bijak.
Begitupula seragam dalam perspektif pekerjaan dengan jabatan atau bentuk karier yang melibatkan kepentingan bersama yaitu rakyat. Menjadi seseorang yang bisa memangku jabatan "untuk rakyat" sangat diidolakan oleh sebagian masyarakat.

Semuanya tergantung lapisan masyarakat dan tingkat jabatannya. Lapisan paling bawah sebagai RT, sebagian besar pemilihan ketua RT tidak banyak adanya praktek penyuapan dalam pencalonannya. Melangkah lebih atas lagi sebagai kepala desa, kali ini masih banyak tindakan yang bertolak belakang dari kesakralan pemilihan calon terbaik dalam pesta demokrasi.

Serangan fajar lebih sering terjadi menjelang acara pemilihan umum baik dari tingkat desa, kepala daerah dan kepala negara. Menilik dari realita demikian, sudah terasa jika ingin menjadi seseorang  berseragam dalam perspektif sebagai pekerja dengan tujuan utama "untuk rakyat" harus merekalan dengan cara dibelinya.

Pada kriteria pekerjaan yang diakui oleh negara dimasa sekarang bukan lagi menjadi titik puncak dari sebuah karier. Alhasil tidak jarang dari yang sudah mempunyai jabatan tinggi harus merelakan jabatannya kemudian mencalonkan diri sebagai pemimpin pemerintahan yang cakupannya lebih luas. Sebutan melepas seragam pun bisa disandang kepadanya kemudian nasibnya masih tergantung dalam langit euforia pesta demokrasi.

Membeli seragam sudah menjadi komoditas umum dan bukan barang rahasia lagi. Era perkembangan pesta demokrasi yang begitu maraknya, masih ada yang kepincut ikut meramaikan kandidat demi melepas seragam yang sudah dikenakannya.

Friday 23 September 2016

Diet Kolesterol

Berbagai macam teori mengenai kolesterol yang saya baca baik dari literatur kesehatan ataupun tradisional. Tidak adanya juga bila semuanya hanya sebagai pengetahuan tanpa pengalaman untuk dicoba sebagai terapi (bentuk usaha) menurunkan kolesterol atau sebagai usaha memperbaki penampilan.

Usaha menurunkan kolesterol memang secara nilai klinik sudah dicek nilai kolesterol melebihi batas  yang ditentukan. Namun, jika enggan melakukan demikian dan secara hitungan berat badan melebihi nilai ideal, maka usaha memperbaiki penampilan lebih mudah menyebutnya.

Langkah pertama kurangi makanan dari lemak hewan, minyak dan santan. Memang ini sangat sulit sekali bahkan menjadi faktor utama dari penyebab tingginya nilai kolesterol.

Pengalaman saya pernah mencoba menghindari makanan seperti gorengan, krupuk, camilan yang digoreng, kuah bersantan  selama 4 (empat) hari, alhamdulillah perbedaan nyata pada metabolisme tubuh. Selain terasa lebih entheng (ringan) khususnya pada bagian sendi-sendi saat beraktifitas.

Olah raga menjadi opsi langkah selanjutnya sebagai bentuk pembakaran lemak yang berada di jaringan bawah kulit baik di perut, pinggang maupun pipi. Dari 3 olah raga yang saya coba joging, bersepeda dan fitnes kunci utama adalah rutinitas.

Sedikit demi sedikit saya bahas mengenai pengalaman olah raga yang pernah saya lakukan. Pertama joging atau lari-lari kecil, tips awal memulainya mengenai waktu yang baik untuk joging.  Pagi hari merupakan waktu yang terbaik disamping udara masih banyak mengandung oksigen.

Selanjutnya pakaian joging saya menyarankan menggunakan jaket parasit. Tujuan utama memakai jaket yaitu menjaga suhu tubuh dan mengoptimalkan pembakaran lemak. Lakukan joging dengan irama ringan dengan jarak tempuh paling tidak minimal 1-2 km. Hati-hati jangan terlalu berat disaat jantung berdebar terlalu kencang.

Bersepeda ini sudah menjadi olah raga kesukaan rutin hampir tiap minggu dengam durasi minimal 10 km. Selain sebagai olah raga bersepeda juga sebagai sarana wisata lokal yang murah meriah. Bersepeda sangat identik dengan olah raga cardio (baik untuk kesehatan jantung). Perlakuannya sama yaitu sesuaiakan irama jantung dengan kekuatan kayuhan sepeda. Sekiranya irama jantung sangat cepat maka kayuhan lebih diturunkan frekuensinya. Jumlah pembakaran kalori sangat bagus jika keringat semakin banyak yang keluar.

Olah raga terakhir yaitu fitnes, sebagian orang mengira fitnes hanya sebatas olah raga pembentukan otot. Tapi setelah saya mengenal tentang olah raga ini ternyata tidak hanya demikian, olah raga cardio di fitnes centen juga tersedia. Pembakaran lemak dengan mengangkat beban mendapatkan bonus yaitu menambah masa otot baik, lengan bahu, dada, paha dan sebagainya.

Berbagai olah raga tersebut yang paling utama memperlakukannya secara rutin dan tidak berlebihan. Tentunya sembari melakukan diet lemak dan minyak agar program menurunkan kolesterol bisa lebih optimal.

Diare

Tentunya semua orang pernah dengar tentang penyakit yang bernama diare. Banyak orang bilang sih, kalau diare itu termasuk penyakit ringan. Semacama flu atau demam biasa.

Tapi tidak selamanya demikian ada juga diare yang begitu hebatnya dalam beberapa menit sering bolak-balik menuju ke kamar mandi. Jumlah frekuensi buang air besar secara teruse menerus membuat cairan dalam tubuh semakin berkurang sehingga badan terasa lemas tak bertenaga.

Banyak faktor yang menyebabkan diare itu muncul. Satu diantaranya salah asupan makan dari makanan yang kurang higienis, terlalu pedas maupun terlalu asam.

Makanan kurang higienis mamacu berpindahnya bakteri dari makanan ke tubuh manusia.  Sedangkan makanan terlalu pedas atau asam memicu keluarnya asam lambung berlebihan sehingga perut begitu mulas ingin buang air besar.

Uraian di atas juga dapat mempengaruhi timbulnya diare kepada seseorang. Namun tiap orang mempunyai kedaulatan sistem imun (kekebalan) dalam menghadapi ketidaksesuaian metabolisme yang di akibatkan oleh faktor makanan. Hasilnya tiap orang pada faktor penyebab yang sama masih mungkin ada reaksi berbeda yang ditimbulkannya.

Berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang secara naluri batiniah kurang meyakinkam maka lebih baik mencari makanan lain yang masih aman bagi metabolisme tubuh.


Thursday 22 September 2016

Maskulinitas

Maskulinitas atau penunjukan sifat atas kepribadian laki-laki biasanya berhubungan otot sebagai kekuatan. Lain halnya dengan kebalikannya feminin penunjukan sifat kelembutan yang dimiliki perempuan.
Menurut saya, perempuan lebih bisa menunjukan sifat maskulinitasnya. Entah akibat dari gelombang emansipasi ataukan memang keadaan yang menuntutnya menunjukkan laganya.
Istilah populer dalam dunia informatika dengan sebutan multi tasking bisa diterapkan kepada perempuan masa kini yang bisa disebut perempuan tangguh.
Dari bangun tidur pekerjaannya dimulai, membantu atau menggantikan perannya sebagai ayah hingga dia menjelang tidur. Bahkan disaat memasuki fase nyenyak masih ada yang ingin terus mengusiknya berbagi kesenangan oleh seseorang di sisinya.
Maka kekuatan fisik maupun cara berfikir melangkah jauh, dari seorang perempuan tergantung dari pola hidup dan jam terbang. Disaat menjadi ibu sebagai sifat feminin maupun maskulinitas.

Sunday 18 September 2016

Guyub Rukun

Sesuai dengan KBBI mengenai kata "guyub" berarti bersama, jika diawali dengan pa+guyub dan beri imbuhan an, menjadi paguyuban lebih menekankan sebagai perkumpulan atau kelompok. 

Sedangkan, "rukun" berarti damai atau jika berhubungan dengan ritual ibadah yaitu pekerjaan yang harus dikerjakan.
Guyub rukun menurut saya mendekatkan yang sudah dekat atau bahkan yang masih jauh, dengan menekankan rasa legowo untuk dijadikan sebagai saudara.
Sepertinya terlalu idealis atau bahkan bermuluk-muluk. Namun, jika ditelisik lebih lanjut keadaaan bersama belum tentu menekankan rasa legowo satu sama lain. Tak jarang satu meja dalam musyawarah tidak menghasilkan keputusan mufakat yang sesuai dengan tujuannya.
Kegiatan outdoor (luar ruangan) lebih cocok melatih mendekatkan rasa kelegowoan tersebut dalam satu tujuan. Banyak hal yang dapat dilakukan seperti kerja bakti, outbond, perkemahan, bersepeda atau pendakian. 
Dalam kegiatan bukan berarti tidak ada beda pendapat dari masing-masing individu. Melainkan titik awal mulai belajar menentukan keputusan yang tepat untuk satu tujuan bersama.
Guyub rukun tidak akan tercapai dalam bernegara jika manusia tidak memulainya dari hal kecil dan sepertinya kita semua yang terlebih dahulu memberi contoh kepadanya.

Saturday 17 September 2016

Saat itu, Om Duta

Sudah tak bisa mengingat kembai tepatnya video klip yang berjudul "dan". Memang deretan judul lagu yang paling singkat muncul mengubah paradigma penikmat musik Indonesia. Diantara judul yang diusung seperti Dan, Kita, PeDe, Tertatih, Bobrok dan sebagainya.
"Dan pabila esok datang kembali seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda dan"
Sosok Om Duta yang masih mahasiswa dengan ciri rambut panjang menjadi idola anak muda di jamannya. Terasa mengingat kembali lagu-lagu mereka diantara deruan petir serasa hujan kan tiba.

Telaga Rahmat

Sebelum subuh tiba langit agak mendung terasa sudah rahmat yang tak terhingga akan segera turun di area Pekalongan. Kembali lagi tanda-tanda alam datang memberikan nuansa hempasan angin menerpa bebera ranting, dedaunan kemudian bergoyang. Tetesan air beberapa titik turun membasahi aspal kering kerontang, lalu debu bertebaran seakan terpelanting begitu serempaknya.

Semakin banyak tetesan air turun menuai aliran air yang meleleh menuju ke bagian terendah. Sudah menjadi fitrahnya air dan Allah SWT telah menciptakan sifat tersebut sebagai tanda kekuasaan-Nya. Hempasan angin semakin kuat begitu pula dengan banyaknya air yang kembali turun lebih kencang.

Aliran air semakin menyatu dengan jumlahya sudut kelompok air saat itu pula mereka menyatu membaur, menari menunjukkan sifat kekompakan kepada manusia. Jalannya detik waktu semakin membuat kebersamaan kian menjadi nyata. Riuk suara menjadi deras gemuruh terdengar dipersimpangan saat turun begitu rendahnya. Lalu ada pula yang membisu tertahan atas berbagai sesuatu yang membuat mereka tak bergerak.

Diamnya mereka membuat sesuatunya ikut terbawa keadaan, karena daerah sering mereka sebut rendah menjadi sama rata. Baik beriuk, deras maupun diam nya mereka selalu bertasbih menyebut nama sang pencipta atas dasar tunduk patuh kepada-Nya. Mereka semakin khusuk diam tatkala samping kanan, kiri, depan dan belakang terbendung atas kegoan tingkah polah manusia. Ego yang mementingkan keperluannya tanpa batas yang tak bisa menghadirkan cinta atas kehidupan.

Tidak ada lahan untuk berlari bagi mereka atau sekedar memilih tempat berpindah. Kicauan mulut manusia terus terdengar menyalahkan hadirnya mereka yang berbondong-bondong menunjukkan eksistensi sebagai penghambaan sifat dari Sang Pencipta. Hanya senyuman terbaik lalu mereka berkata sesungguhnya kami turun membawa rahmat kepadamu wahai manusia, lalu mana rasa syukurmu atas kerakusan ego bahkan terus menyalahkanku seakan engkau selalu benar.

Akal yang diberikan tidak engkau pergunakan hanya sebatas untung tiada habisnya. Harapan terbaik kedatanganku bisa meluluhkan semua egomu dan kembali menjadi manusia seutuhnya.



Friday 16 September 2016

Dan

Malam ini terasa udara begitu gerah mungkin biasanya hujan akan turun. Sesuai dengan judul tulisan ini bersama mulut menguap terasa kantuk dan letih suara Duta Sheila on 7 mengiringi lagu di album pertama yang berjudul “dan”.

Lagu yang sempat ngehits di awal tahun 2000 an seingat saya. Sangat mengingatkan memori semasa kelas satu SMP. Tiap waktu disela pelajaran Murohis atau sering disebut Jois sering menyanyikan lagu-lagu nya SO7.

Belum mencapai 100 kata menulis sudah gak kuat mata ini melek.Akhh pengen sekali istirahat.

Wednesday 14 September 2016

Heart Attack

Nyeri dada terus menusuk dada kiri Herman tatkala itu sedang berdagang di pasar. Keluhan tersebut terdengar oleh Pramono teman disebelah lapaknya. Serasa tidak ingin mengambil resiko dipapahnya Herman ke parkiran sepeda motor bersama Limin juga rekan pedagang diantarkan ke rumah sakit terdekat. Pramono langsung menghubungi Miyana melalui telepon genggam milik Herman, namun hanya nada tunggu yang terus terdengar.

Sesampainya rumah saki Herman mulai melangkah menuju Instalasi Gawat Darurat. Pengecekan rekam jantung dan sedikit observasi dokter kepada Herman begitu lugas dan mudah dipahami. Botol infus telah terpasang diatas meja gledek siap menuju ruang perawatan ICU. Badan Herman terkapar diatas bed dengan berbagai alat kesehatan yang dipasan didada maupun selang diantara kedua lubang hidungnya.

Kembali Pramono menghubungi Miyana melalui telpon genggamnya. Bunyi dering telpon genggam dibalik dompet panjang Miyana. Tatkala itu Evan masih perjalanan usai mengaji TPA. Sudah menjadi kebiasaan Miyana sering lupa membawa dompet panjang meski hanya uang yang bisa sebagai penenang diperjalanan. Begitu pula sore menjelang magrib panggilan 3 kali tidak terjawab.

Menjelang magrib Miyana baru bisa berbenah baju yang akan dijadikan bahan bordir sebagai pekerjaan sampingan sembari menunggu Herman pulang. Waktu itu Miyana baru menyadari belum membuka hp dari dompetnya. Namun entah karena memang sudah diatur oleh Kuasa Nya seperempat jam kemudian dompet panjang itu ia raihnya diatas mesin jahit bertumpukkan kain bordiran.

Begitu kagetnya disaat melihat 5 panggilan tak terjawab dari Pramono sekitar setengah jam yang lalu. Tanpa basa-basi Miyana menghubungi balik dengan segala kecemasan yang diduga. Mulut terasa tidak bergetar disaat kabar Herman masuk ke rumah sakit lantaran nyeri dada sekitar jam 4 sore tadi. Lalu bergegaslah Miyana berganti baju menuju ke rumah sakit tanpa menghiruakan apapun yang terjadi. Evan dititipkan ke tetangga sebelah, sementara itu Miyana dengan langkah tergesa-gesa ingin mencari tahu keadaan suami tercintanya.

Air mata menetes deras disaat melihat Herman sedang di atas bed kamar ICU dengan alat bantu selang oksigen. Kehadiran Miyana langsung memeluk dan mendekap erat tubuh Herman sekan ia tak kuasa melihat keadaan yang sangat kasihan. Saat setelah Miyana datang Dokter Spesialis Jantung hadir melihat keadaan terkini jantungnya. Tiada kesan lagi sepertinya memang keadaan jantung Herman harus dipasangi ring kateter dipembuluh darahnya. Seakan keharusan tersebut memihaknya melakukan rujuk ke rumah sakit jantung di daerah Jakarta. Ohh...begitu seriusnya penyakit Herman saat ini. Miyana hanya memasrahkan diri kepada Allah SWT sembari bersiap-siap merujuk Herman ke  Jakarta.

Tuesday 13 September 2016

Sampah Kejayaan

Kegiatan Majelis Maiyah Suluk Pesisiran edisi 11 September 2016 bertempat Pendopo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Dari sore hari hingga mendekati pukul 20.00 WIB halaman depan pendopo sudah  dipenuhi parkiran kendaraan bermotor baik penggiat maupun jamaah maiyah yang akan mengikuti jalannya kegiatan rutinan maiyahan.

Peserta juga dihadiri dari warga masyarakat Pekalongan yang ingin lebih dekat mengenai kegiatan Maiyah Suluk Pesisiran, pemerhati budaya Jawa dan Arab, wartawan, mahasiswa, karyawan, musisi tuna netra dan beberapa sedulur maiyah sekitaran pantura dari Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Kendal. Mereka berbaur menyatu dalam nuansa atmosfer kebersamaan dengan membahas sebuah tema mengenai Sampah Kejayaan yang memang sengaja diangkat oleh penggiat Maiyah Suluk Pesisiran.

Acara dibuka dengan memberikan beberapa pertanyaan oleh pembawa acara kepada jamaah maiyahan mengenai Sampah Kejayaan. Dalam hal ini mereka diberi kesempatan pikiran untuk sejenak menanggapi tentang tema yang menjadi dasar kegiatan malam tersebut. Serasa sudah saat nya ruang maiyah menjadi tempat belajar menyampaikan pemikiran. Paling tidak forum ini melatih kepercayaan diri masyarakat tampil berbicara di khalayak umum secara bersama-sama.

Diantara pendapat mereka dari masyarakat mengemukakan bahwa Sampah Kejayaan berasal dari pelaku budaya bangsa lain sedanngkan budaya sendiri sama sekali tidak begitu dikenalnya. Ada pula dari kalangan karyawan yang menanggapi Sampah Kejayaan merupakan imbas dari pengeksploitasian dari Sumber Daya Alam negara kita dari bangsa lain. Lain halnya seorang mahasiswa yang berpendapat bahwa Sampah Kejayaan merupakan wujud penyimpangan sifat negatif manusia atas puncak keberhasilan dunia. Dari contoh pendapat-pendapat yang dikemukakan.

Disela-sela penyampaian gagasan teman dari jamaah maiyah ada sedikit intermezo hiburan dari musisi tuna netra yang sudah dari awal acara telah siap menghibur jamaah maiyah. Lagu pertama sebagai  pembuka yaitu berjudul Keramat yang dipopulerkan oleh H. Rhoma Irama. Sangat enerjik sekali permainan gitar akustik dari musisi laki-laki berdarah Jawa Pekalongan ini.

Menginjak sesi ke nara sumber selanjutnya pendapat Sampah Kejayaan dari kalangan yaitu Gus Mansyur. Beliau menjelaskan bahwa pada mula awalnya manusia diberikan keutamaan dari Allah SWT baik berupa kemampuan berakal, berfikir dan bertindak, namun kesemuanya itu tidak diimbangi atas kesadaran sebagai mahluk yang seharusnya kembali atas asalnya. Selain itu manusia lebih bertindak merusak atas anugerah dari Allah SWT dan menyukai cara berfikir praktis dengan melibatkan kerugian bagi dirinya sendiri, alam maupun orang lain. Dari sinilah Sampah Kejaayaan lahir bermunculan menguap ke dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut pemerhati budaya Jawa dan Arab, Gus Eko makna Sampah Kejayaan kaitannya dengan sejarah manusia itu sendiri yang telah diajak oleh Allah SWT dengan ucapan Khay’ya alal Faa laah tinya yang armari menuju kemenangan (kejayaan). Kemudian manusia harus mengucapkan Laa Haula Wa La Quwwata Illa billah yang bermakna sebagai penyadaran diri bahwa manusia sebenarnya mahluk spiritual yang diberi karoseri wujud sebagai manusia. Dengan kata lain Laa Haula Wa La Quwwata Illa billah jalan kembali manusia kepada Allah SWT.

Manusia sekarang ini kurangnya ada penyadaran cinta kepada Allah SWT.  Beridahnya mereka cukup sebatas pengguguran kewajiban bukan atas penyadaran bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT yang terus terintegrasi setiap detak langkahnya. Sehingga kejayaan manusia sesungguhnya dalam arti manusia spiritual kian terkikis oleh bayangan semu pemahaman secara visual bukan batiniah pengakuan sebagai hamba yang terus mengamba kepada Allah SWT.


Sampah kejayaan lebih menitikberatkan kepada pelanggaran yang dilakukan oleh manusia sebagai mahluk spiritual secara samar dia mengaburkan seluruh sejarah awal dari asalnya. Penyadaran diri atas ketidakmampuan mahluk mengerdilkan segala pencaipaian yang diperolehnya bukan atas murni kemampuannya melaikan kekuatan yang Maha Besar yaitu Allah SWT.


Monday 12 September 2016

Sate dan Kolesterol



Sate biasanya terdiri dari potongan daging dan beberapa lemak hewan baik kambing atau lainnya. Potongan tersebut ditusuk dengan bilah bambu kemudian dibakar dengan bara arang kayu. Penyajian sate menurut saya paling cepat diantara makanan olahan daging lainnya. Selain itu baik bumbu dan cara pengolahannya pun tergolong sangat sederhana. Hanya membutuhkan irisan bawang merah, lombok dan tomat sebagai bahan dasar bumbu sambal kecapnya sudah menjadi olahan sate yang memikat lihat.

Lalu daging kambing ataupun lainnya menurut dasarnya merupakan jenis protein hewani sangat dibutuhkan oleh metabolisme tubuh manusia pada kondisi yang dibutuhkannya. Sedangkan dalam sate terdapat lemak yang membuat aroma sate bisa membius menggugah rasa lapar yang begitu hebatnya. Alhasil dalam satu tusuk sate menurut saya mempunyai kandungan protein dan lemak.

Salah satu jenis lemak yaitu kolesterol yang terdiri dari lemak jenuh (Low Density Lipoprotein) dan Lemak tak jenuh (High Density Lipoprotein). SIngkatnya lemak jenuh (LDL) lebih suka menempel pada dinding pembuluh darah. Lain halnya dengan Lemak tak jenuh (HDL) fungsinya bertolak belakang dengan LDL yaitu melarutkan kadar lemak dalam pembuluh darah.

Sate termasuk kaya jenis lemak jenuh (LDL) yang pada tingkat penkonsumsian berlebihan dengan sendirinya akan meningkatkan kadar LDL dalam darah. Lalu takaran apa yang menjadi batasan dalam pengkonsumsian sate?

Menurut saya tidak sama antara masing-masing orang. Khususnya pada kalangan tertentu yang sangat sensitif terhadap kolesterol. Artinya pada orang tertentu apabila sudah mempunyai jumlah LDL dalam kategori sedang meskipun makan sate 5 tusuk bisa menyebabkan kenaikan kategori nilai LDL tinggi. Namun apabila kategori LDL manusia itu rendah, memakan sate 5 tusuk belum ada tanda-tanda mengalamai kenaikan LDL.

Bagaimana cara membatasi makan sate paling mudah dilakukan?
Sebenarnya secara tanda alamiah sudah dapat dirasakan oleh masing-masing orang, apabila efek dari pengkonsumsian sate berlebihan. Diantaranya dengan merasakan peningkatan suhu tubuh dan merasakan  pusing atau dalam bahasa jawa nggliyeng. Keadaan ini menjadi tanda bahwa tubuh sudah menunjukkan reaksi ketidakstabilan metabolism tubuh akibat berlebihan zat yang ada didalamnya. Sebaiknya pengkonsumsian sate dihentikan, jika tanda seperti ini dirasakan.

Apabila lebih spesifik ingin mengetahui jumlah atau kadar baik LDL dan HDL dalam bentuk nominal harus dilakukan pengecekan darah di laboratorium pelayanan kesehatan. Nilai tersebut lebih akurat sebagai dasar penanganan setelah diketahui jika memang terjadi kenaikan.

Sate dan Kolesterol merupakan dua sejoli dalam satu paket makanan. Menyebabkan kadar lemak jenuh meningkat apabila terjadi peningkatan oleh asupan makanan berkolesterol seperti sate. Jumlah batas aman mengkonsumsi sate bergantung pada dasar kategori kadar lemak jenuh berbeda tiap orang. Keadaan suhu tubuh bisa menjadi acuan berhenti mengkonsumsi sate apabila terjadi kenaikan. Berhati-hati akan lebih baik dari pada berlebihan dalam mengkonsumsi makanan.

foto: google